Dualisme Golkar Terkini – Dirotasi Ical ke Komisi VIII, Loyalis Agung Berontak
2 min read
Sepert yang diketahui bahwa pihak kepengurusan Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) telah lakukan pergeseran posisi terhadap para loyalis Agung Laksono yang mana mayoritas digeser ke Komisi VIII DPR. Mendapati hal itu, Kubu Agung Laksono pun tidak terima serta menganggap bahwa rotasi tersebut hanyalah guyonan semata. Dave Laksono selaku Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono mengatakan bahwa surat yang atas nama fraksi wajib disertai oleh tanda tangan Agus Gumiwang dan Fayakhun Andriadi sebagai pimpinan.
“Jika ada surat tanpa tanda tangan Agus serta Fayakhun, maka surat itu tidak sah. Dan kita anggap itu sekedar lucu-lucuan,” tegas Dave dari ruangannya, Nusantara I, di Senayan, Jakarta, pada Senin (13/4/2015). Selain halnya dirinya, Dave mengatakan total terdapat 27 anggota dewan dari kubu Agung yang digeser pihak Ical. Dia menegasan bahwa 27 nama tersebut telah mengajukan protes keberatan kepada pimpinan DPR lantaran kebijakan Ical tersebut.
“Terdapat 27 orang dirotasi. Untuk nama gak hafal ada siapa-siapa saja. Semua memberikan protes sama. Saya telah membuat protes keras. Saya juga sampaikan kepada Ketua DPR terkait masalah ini. Saya asal Komisi I ke Komisi VIII serta ditarik BKSAP,” katanya. Kalangan loyalis Agung Laksono yang dirotasi dari komisinya dalam DPR tersebut dikatakan juga segera memberikan perlawanan terhadap Golkar kubu Aburizal Bakrie. Mereka pun mengancam segera melapor pada pimpinan DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
“Kita sudah sepakat, bahwa itu bukanlah surat resmi. Jika sudah menerima suratnya, maka akan saya sampaikan protes pada pimpinan DPR, MKD, Sekjen DPR serta Komisi,” papar Dave. Ia melanjutkan bahwa tiap kebijakan fraksi merupakan tangan panjang dari pihak Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Akan tetapi, pada kali ini, Dave tak mau peduli serta tidak ingin ambil pusing. “Saya dalam DPR dicalonkan dari partai Golkar. Partai Golkar dipimpin Agung Laksono serta Zainudin Amali. Maka dari itu, fraksi tersebut tidak sah,” kata pejabat yang merupakan putra dari Agung Laksono tersebut.
