Nasional – Banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang aliran Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (5/11/2025). Banjir lahar hujan Gunung Semeru terjadi mulai pukul 10.09 hingga 16.10 WIB.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat, getaran banjir yang terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimal 38 milimeter.
Akibat banjir lahar, tanggul sepanjang 150 meter di aliran Sungai Regoyo jebol. Akibatnya, kawasan persawahan warga terendam banjir.
Pantauan Kompas.com, sawah yang terendam banjir lebih dari 1 hektar. Perangkat Desa Gondoruso, Devi, mengatakan, sawah-sawah yang terendam banjir belum ditanami oleh warga.
Oleh karena itu, kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu banyak. “Ini sawah semua yang kena banjir, tapi belum ditanami,” kata Devi di aliran Sungai Regoyo, Rabu (5/11/2025).
Selain area persawahan, banjir merusak saluran irigasi yang masih dalam proses pengerjaan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Isnugroho, mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur untuk melakukan penyudetan agar air bisa kembali ke jalurnya.
Namun, kata Isnugroho, saat ini Dinas PU SDA tengah melakukan penanganan di beberapa titik di Lumajang. Ia akan meminta agar penanganan di Desa Gondoruso diprioritaskan.
Sebab, apabila aliran air tidak segera diarahkan ke jalur yang semestinya, permukiman warga bisa terancam apabila terjadi banjir lahar dengan intensitas yang besar.
Mengingat, tanggul sepanjang 150 meter yang selama ini jadi pelindung permukiman warga sudah jebol.
“Kita lagi koordinasi dengan PU SDA provinsi, karena mereka yang punya kewenangan di wilayah sungai, tapi kan sekarang lagi nangani di banyak titik, jadi setelah kita lihat situasi ini, kami akan minta untuk diprioritaskan di Gondoruso dulu,” ujar dia.
