Nasional – Tebing setinggi 20 meter di jalur perbukitan Piket Nol longsor pada Jumat (3/1/2025) setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama semalaman. Akibat longsor ini, akses jalur lintas selatan yang menghubungkan Lumajang-Malang mengalami kendala.
Longsor tebing ini terjadi di jalur perbukitan Piket Nol, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Material longsor berupa lumpur dan bebatuan menutup seluruh badan jalan nasional, tepatnya di kilometer 55.
Menurut warga, longsor di jalur Lumajang-Malang terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Banyaknya resapan air hujan membuat tebing setinggi 20 meter tersebut menjadi labil hingga akhirnya longsor dan menutup seluruh badan jalan.
Tebalnya material longsor yang menutupi jalan membuat akses jalur lintas selatan penghubung Lumajang-Malang lumpuh total. Ratusan kendaraan, baik dari arah Lumajang maupun Malang, terjebak di area ini hingga berjam-jam.
“Ini sudah sekitar tiga jam macet masih menunggu pembersihan. Tidak bisa lewat, ini mau ke Malang,” kata Harianto, salah seorang pengguna jalan.
Sementara itu, petugas kepolisian telah berkoordinasi dengan pemilik alat berat untuk melakukan pembersihan jalur.
“Kami sudah menghubungi alat berat untuk membersihkan. Soalnya ketebalan material mencapai 2 meter dan sudah panjang antrian dari arah Dampit, Malang maupun Lumajang,” kata Kasatlantas Polres Lumajang AKP Mohammad Syaikhu.
Karena jalur licin dan masih tertutup material, petugas kepolisian lalu lintas setempat menutup sementara akses jalur lintas selatan. Pengguna jalan diarahkan untuk memutar melalui Kabupaten Probolinggo, kecuali untuk kendaraan roda dua.
Pembersihan material lumpur terus dilakukan dan jalur sudah mulai dibuka dengan sistem buka tutup. Petugas juga mengimbau para pengguna jalan yang akan melintasi jalur lintas selatan untuk meningkatkan kewaspadaan, karena potensi longsor susulan di jalur Lumajang-Malang masih sangat tinggi.