Berita Bola – Theo Hernandez secara resmi telah mengakhiri kebersamaannya dengan AC Milan selama enam tahun. Bek kiri andalan Timnas Prancis itu kini memulai petualangan baru bersama klub raksasa Arab Saudi, Al Hilal.
Namun, kepergiannya dari San Siro diwarnai dengan sebuah pesan perpisahan yang sangat tajam dan emosional. Melalui akun media sosialnya, Theo melontarkan kritik keras kepada jajaran manajemen AC Milan saat ini.
Ia menuding bahwa arah kebijakan klub tidak lagi sejalan dengan nilai dan ambisi yang membawanya ke Milan. Di sisi lain, ia secara khusus memberikan pujian setinggi langit kepada legenda klub, Paolo Maldini.
Pernyataan lengkap Theo Hernandez ini seolah membuka tabir mengenai gejolak di internal klub. Hal ini juga menjadi gambaran adanya keretakan yang dalam antara sang pemain dengan para petinggi Rossoneri.
Dalam pernyataan panjangnya di Instagram, Theo Hernandez mengawali pesannya dengan ucapan terima kasih. Ia mengenang momen-momen tak terlupakan selama enam tahun pengabdiannya, termasuk saat memenangkan gelar Serie A dan Supercoppa Italiana.
Ia juga memberikan apresiasi yang tulus kepada para penggemar Rossoneri atas dukungan tanpa henti mereka. Namun, terselip sebuah pesan dengan makna tersirat saat ia berterima kasih kepada para pelatih dan direktur yang pernah bekerja sama dengannya.
“Terima kasih dari hati untuk rekan-rekan setim saya, untuk setiap pelatih yang percaya pada saya, dan khususnya kepada Paolo Maldini, atas kedekatan, visi, dan kepemimpinannya,” tulis Theo Hernandez.
“Terima kasih juga kepada para penggemar Rossoneri, yang selalu hadir, di saat-saat indah maupun sulit. Merasakan dukungan Anda adalah sebuah keistimewaan yang tidak akan pernah saya lupakan dan akan selalu saya bawa di dalam hati,” lanjutnya.
Setelah menyampaikan terima kasih, Theo Hernandez tanpa ragu langsung melontarkan kritik pedasnya. Sasaran utama dari kritiknya adalah jajaran hierarki dan manajemen AC Milan saat ini.
Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk pergi bukanlah sebuah hal yang mudah dan AC Milan sejatinya selalu menjadi prioritas utamanya. Akan tetapi, ia merasa arah kebijakan klub saat ini telah menyimpang jauh dari sebelumnya.
“Keputusan saya untuk pergi tidaklah mudah. Saya selalu tahu di mana saya ingin tinggal, dan Milan selalu menjadi prioritas saya. Tapi, sayangnya, tidak semuanya bergantung pada satu orang,” ungkapnya.
“Arah yang diambil oleh klub dan beberapa keputusan baru-baru ini tidak mencerminkan nilai-nilai, maupun ambisi yang membawa saya ke sini. Ini adalah saat untuk menutup sebuah bab dan membuka bab lain,” sambung Theo.
Meskipun harus meninggalkan klub dengan perasaan pahit dan kecewa, Theo menegaskan ia pergi dengan kepala tegak. Ia merasa telah memberikan segalanya dan selalu bekerja keras untuk seragam kebesaran Rossoneri.
Ia pun menutup pesannya dengan sebuah harapan untuk masa depan AC Milan. Harapan tersebut seolah menjadi penegas bahwa menurutnya, klub saat ini sedang tidak berada di tempat yang semestinya.
“Saya pergi dengan kepala tegak, karena saya selalu memberikan segalanya untuk klub ini, bekerja dengan usaha maksimal dan berbagi mimpi yang sama dengan para penggemar ini,” tulisnya.
“Saya pergi dengan hati yang penuh, dan harapan agar Milan bisa segera kembali ke tempat yang selayaknya. Forza Milan Selalu,” tutup Theo Hernandez.