Nasional – Peristiwa memilukan dialami Peggy Vania Tampubolon (26). Perempuan muda asal Medan itu mengaku dianiaya kekasihnya yang merupakan anggota kepolisian, Bripda JMS.
Peggy menjalin hubungan asmara dengan Jefri sejak awal 2024. Namun hubungan keduanya kandas pada Oktober 2025. Ia tak terima dipukuli di depan umum dan di rumahnya sendiri.
Masalah bermula ketika J menduga Peggy menjalin hubungan dengan pria lain yang sebenarnya adalah kerabat sekaligus rekan bisnisnya.
Pada 18 Oktober 2025, Peggy pun mendatangi J di kafe Cold N Brew, Jalan Dr Mansyur, Medan. “Waktu itu saya berinisiatif untuk mengomongin masalah itu baik-baik,” kata Peggy kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (12/11/2025).
“Tapi responsnya langsung marah. Saya coba bujuk untuk tenang. Malah lengan kiri dan kanan saya dipukul. Paha kiri saya juga ditunjang,” sambung Peggy, pengusaha rental mobil di Medan.
Keributan di kafe sempat menyita perhatian pengunjung dan tukang parkir. Saat situasi memanas, teman perempuan J membujuk Peggy ke luar. Keduanya sempat berbincang di dalam mobil Peggy.
Tiba-tiba, J datang dan ikut masuk ke dalam mobil bersama teman perempuannya yang lain. Peggy yang duduk di kursi pengemudi disuruh J untuk beranjak ke rumahnya di Jalan Turi Ujung.
“Di perjalanan, saya dijambak dia (J) yang duduk di belakang kursi saya. Karena tertekan, sambil menangis saya menyetir lah sampai ke rumah,” ucap Peggy.
Peggy sempat mengira J akan menyelesaikan masalah dengan tenang. Namun, setibanya di rumah, emosi J kembali memuncak hingga membuat warga sekitar terganggu.
“Ternyata di situ saya didorong sampai jatuh di lantai dan dipukul lagi. Terus dia mau pergi. Sempat saya tahan cuma akhirnya dia pergi bersama dua teman perempuannya,” ujar Peggy.
“Mereka kabur naik mobil teman letingnya J yang sudah ada di luar rupanya. Saya coba kejar pakai mobil. Tapi waktu di daerah Mangonsidi, saya kehilangan jejak. Saya minta tolong ke abang saya dan akhirnya kami ke RS Bhayangkara Medan,” sambungnya.
Atas kejadian itu, Peggy melapor ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan STTLP/B/3596/X/2025/SPKT/Polrestabes Medan pada 18 Oktober 2025.
Ia mengaku J sempat meminta maaf dan memintanya mencabut laporan, namun Peggy menolak.
“Tapi saya menolak. Dia itu bertugas di Pasmob I Binjai. Saya berharap meskipun dia anggota Polri, dia harus ditindak seadil-adilnya. Diberlakukan juga hukum setimpal,” kata Peggy.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani membenarkan adanya laporan dari korban di Polrestabes Medan.
“Itu kan pengaduannya di Polres, coba tanya ke sana ya,” kata Siti kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Medan Halason Sihotang menyebut pihaknya akan mengecek laporan Peggy ke Unit Reskrim Polrestabes Medan.