Berita Bola – Manchester United (MU) kembali menjadi sorotan. Tidak hanya karena performa tim di lapangan, tetapi juga hubungan yang terjalin antara manajer The Red Devils saat ini, Ruben Amorim, dan manajer legendaris MU, Sir Alex Ferguson.
Mantan manajer yang membawa The Red Devils meraih 13 gelar juara Premier League itu tampaknya menjadi sumber inspirasi dan dukungan moral bagi Ruben Amorim, yang saat ini memimpin klub di tengah masa transisi.
Sebelum pertandingan melawan Brighton and Hove Albion, kedua pria itu berbagi momen hangat di Old Trafford. Sir Alex Ferguson bersama Ruben Amorim, turut menghormati Denis Law, rekan dekat Sir Alex, dengan meletakkan karangan bunga di lingkaran tengah lapangan.
Setelah pertemuan tersebut, Ruben Amorim mengakui terus menjalin komunikasi dengan pelatih legendaris tersebut untuk mendapatkan pandangan dan motivasi.
“Saya beberapa kali berbicara dengan Sir Alex. Saya mencoba menghubunginya untuk tetap berpikir positif,” ujar Ruben Amorim dalam wawancara dengan Radio 5 Live.
“Rasanya luar biasa karena saya merasakan sejarah klub ini, tetapi sangat sulit untuk menjadi orang yang memimpin tim pada saat seperti ini. Namun, kami harus tetap percaya,” lanjut manajer asal Portugal itu.
Meski hubungan ini memberikan semangat baru bagi Ruben Amorim, tantangan yang dihadapinya di lapangan tetap nyata. MU kembali memperlihatkan inkonsitensi penampilan dengan kekalahan melawan Brighton and Hove Albion.
Padahal sebelumnya MU tampil baik saat melawan Liverpool dan Arsenal, serta mencatatkan kemenangan dramatis atas Southampton.
Ruben Amorim kini menghadapi ujian lain, yaitu pertandingan Liga Europa melawan Rangers di Old Trafford. Tiga poin sangat dibutuhkan untuk mengamankan tempat di fase selanjutnya.
Laga ini memiliki nilai emosional tersendiri bagi Sir Alex Ferguson, yang pernah bermain untuk Rangers pada akhir 1960-an.
Dukungan dari figur sekelas Sir Alex Ferguson tentu menjadi aset berharga bagi Ruben Amorim.
Dengan bimbingan dan pengalaman yang dimiliki Sir Alex Ferguson, Amorim diharapkan mampu membawa MU kembali ke jalur kejayaan meski penuh tantangan.
MU kini tidak hanya bertaruh kepada taktik dan performa di lapangan, tetapi juga pada kekuatan sejarah dan nilai-nilai klub yang diwariskan dari generasi ke generasi.