Berita Terkini Politik – Senior Golkar Sarankan Ical Agar Mau Legowo

Hingga saat ini, Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar masih belum memperoleh mitra koalisi guna melancarkan pencapresannya. Akan tetapi Ical sendiri belum mempunyai rencana untuk mundur dalam pencapresannya. “Kalau namanya dalam bahasa inggris itu adalah what a joke, atau lucu sekali,” ujar Ical seraya tersenyum.

Hal tersebut dikatakannya saat ditanya tentang kemungkinan dari partai Golkar yang berkoalisi dengan partai yang lain semisal PDIP maupun Gerindra. Pada siang tadi kebetulan Ical mengadakan jamuan makan siang dengan Prabowo Subianto dari rumahnya dari Jl Mangunsarkoro, kawasan Jakarta Pusat, hari Selasa (29/4/2014). Keraguan terkait pencapresan Ical pada internal Golkar kian menguat usai Pileg. Saat ini sejumlah senior dari Partai Golkar mendorong agar Ical mundur pada bursa pencapresan. Ical sendiri sudah menegaskan bahwa dirinya merasa belum siap bila hanya menjadi cawapres saja.

“Di dalam politik segala macam kemungkinan itu ada, tetapi saya masih belum kepikiran jadi cawapres,” terang Ical setelah pertemuan bersama DPD I Golkar pada rumahnya, hari Senin (28/4/2014) malam. Ical mengadakan jamuan makan siang bersama capres Gerindra, Prabowo sementara kabar Ical yang bakal merelakan tiket capres kian santer serta kabar ia mendukung pencapresan dari Prabowo namun dengan perjanjian beberapa menteri dari Golkar.

Sementara itu, menjelang Rapimnas, senior dari Partai Golkar mulai bergerak menyelamatkan Golkar, diketahui mereka memberikan saran agar Sang Ketum mengurungkan saja niatan nyapresnya. “Pada dasarnya, sejarah Partai Golkar bisa terulang lagi apabila mengusung figur di luar Jawa pasti tak akan sukses,” terang Suhardiman, pendiri Golkar yang sekaligus pendiri dari organisasi sayap Soksi, pada wartawan, hari Selasa (29/4/2014).

Suhardiman juga mengingatkan pada Ical bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia adalah orang Jawa sedangkan capres lain yang tengah bertarung juga berasal dari Jawa. “Kalau diperbolehkan menyarankan agar Ical ini janganlah menjadi king, tetapi akan lebih baik jika jadi king maker saja,” saran dari pria 89 tahun tersebut. “Saya merasa menjadi kawan seperjuangan menyarankan supaya Ical tidak perlu ngotot demi kebaikan dari Golkar,” tutupnya.