Berita Sepakbola Indonesia – Era Jokowi, Sepakbola Indonesia Mati Suri
2 min read
Imam Nahrowi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga membekukan organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI. Federasi Sepakbola DUnia pun langsung menjatuhkan sanksi. Sehingga sepakbola dalam negeri menjadi mati suri.
Karena sanksi yang telah dikeluarkan oleh FIFA dan AFC, seluruh klub yang berasal dari Indonesia tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pentas Internasional. Keputusan ini jelas sangat merugikan, terutama bagi pemain sepakbola Indonesia. Para pemain yang hanya mengandalkan hidupnya pada sepakbola, akhirnya mulai kelimpungan karena mata pencaharian mereka sudah dihentikan.
Pada surat pembekuan yang bernomor 01307 tahun 2015 dan ditandatangani langsung oleh Imam Nahrawi selaku Menpora disebutkan bahwa ada beberapa alasan yang akhirnya membuat pihaknya memutuskan untuk membekukan PSSI.
“Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksuda pada huruf a dan b, perlu menetapkan bahwa Keputusan Menpora tentang Pengenaan Sanksi Administratif yakni berupa Kegiatan Keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tidak diakui.”
Namun ada perbedaan pendapat yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo serta Waki Presiden Jsuf Kalla tentang pembekuan PSSI tersebut. Presiden Jokowi bersikeras bahwa pembekuan harus diteruskan sampai PSSI bisa membenahi konflik internalnya, sedangkan menurut Wapres JK, dia meminta supaya Imam mencabut SK pembekuan PSSI itu.
Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan Tim Nasional Indonesia tidak berlaha dalam ajang internasional karena sanksi yang diberikan oleh FIFA. Baginya yang paling penting ialah melakukan pembenahan dulu sehingga kejayaan sepakbola di tanah air bisa kembali berjaya.
“Tidak masalah bila kita terkena sanksi dari FIFA. Terlebih kerap kali kita kalah kalau bermain di luar negeri. Pada negara lain juga dilakukan hal yang sama, yakni melakukan reformasi pada persepakbolaannya,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga menyerukan bahwa persepakbolaan Tanah Air supaya terus semangat dan bisa bangkit. Jokowi mengingatkan bahwa pada saat ini merupakan upaya yang tengah dilakukan untuk pembenahan atapun reformasi total.
“Demi meningkatkan serta membenahi persepakbolaan yang ada di Tanah Air. Yang kita harus lakukan adalah revolusi total, supaya persepakbolaan Indonesia ini bisa kembali berjaya di mata Internasional,” jelas Jokowi.
