Berita Selebritis – Arumi Bachsin Kelola Bank Sampah

Walaupun memiliki suami sesukses Emil Elestianto Dardak (29), yang berpenghasilan cukup, ternyata artis peran serta model Arumi Bachsin (20) ini mengaku tidak ingin bergantung sepenuhnya pada sang suami. Ia juga mengatakan bahwa ingin mendapat uang jajan oleh sistem pengelolaan terhadap sampah yang berupa bank sampah. “Ih lumayan Bo, bisa buat nambah-nambah uang jajan,” ujar Arumi seraya tertawa saat berbincang bersama wartawan pada Plaza Semanggi, di Jakarta Selatan, hari Rabu (27/8/2014) malam. acam

Menurut kata Arumi, ide untuk mengelola sampah dan sanggup mendatangkan uang tersebut datang dari keprihatinannya menyaksikan kebiasaan buruk dari sebagian besar masyarakat Indonesia. “Karena kan gini, orang Indonesia punya kebiasaan buang sampah yang kadang dicampur dan bahkan dibuangnya ke mana-mana, sebab mereka gak ngelihat dampaknya secara langsung, sementara nanti dampaknya bisa sebabkan banjir dan segala macam.meskipun sudah ngerti apa dampaknya, kemungkinan sebab sudah jadi kebiasaan yang turun temurun, makanya susah buat mengubahnya,” kata duta dari lingkungan hidup tersebut.

“Namun, saat dengar bahwa ada insentif yang berupa uang itu, pastinya ada keinginan buat nyetorin sampah. Walau uangnya memang gak seberapa, tetapi ini amat berarti bagi orang lain,” tambahnya. Sementara untuk bank sampah yang hendak diwujudkannya itu, Arumi pun menyasar para “nasabah” kalangan para pelajar. “Sebenarnya kalau target bank sampah yang ini sih buat anak SMP, SMA begitu, bahkan juga anak SD, sebab yang paling mudah dirubah itu kan anak yang seumuran itu,” kata Arumi.

Untuk jadi “nasabah” dari bank sampah juga tergolong sangat mudah, menurut Arumi. “Gampang kok. Misalnya beli air mineral kemasan botol, terus sehari mereka bisa membawa 2 botol. Nah itu dikumpulin tiap minggu, lalu bawa aja ke kita buat ditimbang. Nah itu nanti tiap botol kan ada harganya juga. Buat mereka, itu kan juga lumayan kan buat nambahin uang jajan,” kata Arumi. “Setelah dari gue, nantinya akan dibawa TPA (Tempat Pembuangan Akhir) membeli sampah kita. Lalu, uangnya akan kita kasih sama mereka yang nyumbang sampah tadi ke kita,” tambahnya.