Berita Seleb – Punya Sepaket Sabu, Jupiter Fortissimo Ditangkap
2 min read
Seorang pesinetron inisial J yang kuat dugaan adalah Jupiter Fortissimo, ditangkap jajaran kepolisian Polsek Taman Sari, Jakarta Barat, lantaran kedapatan mempunyai sepaket sabu. Tidak sendirian, polisi turut membekuk bandar sabu, yang usai penggeledahan menyimpan 3 paket sabu. AKBP Suhermanto, Kapolsek Taman Sari menuturkan bahwa pihaknya telah mengintai J serta bandar itu sebelum masuk lokasi hiburan karaoke. “Kita intai mereka sejak awal. Kiat ikuti, ternyata masuk tempat karaoke. Kita lalu ikuti mereka,” urai AKBP Suhermanto, Selasa (10/5/2016).
Setibanya di lokasi karaoke, J bersama rekan-rekannya itu segera memesan ruangan. Saat sudah masuk dalam ruangan karaoke, selang berapa menit polisi lantas menggerebek ruangan itu. “Jadi, mereka ini buka room, kita melakukan penggeledahan, dan tersangka (Jupiter) ini memiliki 1 paket sabu, dan kita tangkap beserta bandarnya juga. Untuk bandarnya sendiri mempunyai 3 paket sabu,” kata Suhartono.
Tanpa ada perlawanan, J serta bandar narkoba berikut 3 orang lain yang ada dalam ruangan karaoke itu, langsung menjalani pemeriksaan. Polisi berhasil mendapatkan lebih dari 1 paket sabu di dalam ruangan itu. “Jumlah ada 4 paket sabu. Untuk saat ini masih kita lakukan pemeriksaan,” ujar Suhermanto. Pada kasus ini, aparat menetapkan Jupiter menjadi tersangka pemakai, bukan pengedar. Selain itu, ia diancam dengan hukuman penjara 10 tahun, sebab terbukti kedapatan mempunyai 1 paket sabu. “Untuk J telah ditetapkan menjadi tersangka. Menurut pengakuannya, dia adalah pemakai. Dengan ancaman hukuman 4 hingga 10 tahun sebab kedapatan mempunyai sabu,” lanjutnya.
Muhammad Zakir Rasyidin, seorang rekan Jupiter mengaku siap menjadi kuasa hukum Jupiter dan mengatakan bahwa Jupiter Fortissimo sudah mengakui kesalahannya pada penegak hukum. “Selain itu, ia juga sampaikan permohonan maaf pada keluarga serta teman,” lanjut Zakir. “Tadi sempat komunikasi dengan keluarganya. Kami tetap akan dukung proses hukum yang berjalan. Kami tetap ikuti prosedur, namun yang namanya pembelaan akan tetap kami lakukan juga. Namun nanti tergantung pada keputusan keluarga akan seperti apa,” tutup Zakir.
