Berita Politik Unik – Model Majalah Dewasa Nyaleg

Destiara Talita telah mengawali karirnya di dunia hiburan dengan menjadi model majalah pria dewasa. Poto wanita yang mempunyai nama asli Destiya Purna Panca ini kerap menghiasi beberapa halaman majalah terkenal.

Tata, sapaan dari Destiara Talita, mengaku dirinya tidak pernah merasa sungkan ketika diminta berpose panas atau memakai busana yang sangat minim. Tetapi hal tersebut tidak lebih dari sebuah tuntutan profesi yang dia tekuni saat ini.

Setelah menjadi calon legislatif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI, Tata mengaku dirinya siap meninggalkan profesi yang telah dia tekuni hingga saat ini dan telah membesarkan namanya di dunia hiburan. Dia tidak mau, foto hotnya akan menjadi sebuah polemik pada internal partai dan akan menjadi bancakan bagi lawan partai politiknya.

“Saat ini saya hanya ingin fokus terhadap pencalonan diri saya.”ungkap Tata ketika di tanya wartawan, Selasa 21 Januari 2014.

Dia mengakui saat ini sudah ada beberapa lawan politiknya yang mencoba menjatuhkan dirinya melalui foto hotnya. Bahkan gara – gara foto tersebut, mahasiswi di Universitas Esa Unggul ini sempat mendapatkan teguran dari petinggi partai yaitu Bang Yos.

“Bang Yos telah menegur saya dan saya juga telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Saya berkata jika hal itu hanya sebatas profesi yang saya geluti. Pernah juga ada yang melaporkan saya ke KPU mengenai pose seksi tersebut karena kan dilarang, lalu saya di minta oleh KPU untuk membuat surat pernyataan yang mengatakan saya tidak akan berpose seperti itu.”

Meskipun pernuh ditegur, Tata mengatakan Bang Yos memberikan dukungan penuh terhadap pencalonan dirinya. Bang Yos bahkan telah siap memberikan bantuan kepada Tata ketika dirinya berkampanya di tempat pemilihannya.

“Bang Yos memberikan dukungan penuh kepada saya, Dia juga belum sempat ke dapil diri saya. Mungkin nanti kita akan bareng.”

Tidak hanya dukungan yang berasal dari Bang Yos, Tata mengakui pilihannya untuk menjadi salah satu wakil rakyat telah mendapatkan persetujuan dari keluarga dan orang terdekatnya.

“Kalau keluarga kan nurut sama saya, asalkan saya mampu. Tetapi keluarga juga sudah mengingatkan jika diserang oleh lawan harus saya urus sendiri.”