Berita Politik – Ada Surat Suara Pilpres Tercoblos Dan Rusak Di Manokwari

Ditemukan setidaknya hinga puluhan surat suara pilpres yang sudah diterima oleh pihak KPU di Kabupaten Manokwari, wilayah Papua Barat, hari Sabtu (21/6/2014) yang lalu yang mengalami rusak, bahkan juga ada beberapa surat suara sudah dalam keadaan tercoblos. Sejumlah puluhan dari surat rusak itu didapati ketika pihak Komisi Pemilihan Umum pada Kabupaten Manokwari melaksanakan pelipatan juga penyortiran samapai pada hari Senin (23/6/2014) ini. Untuk surat suara yang mengalami rusak pada umumnya lantaran ada bagian yang sobek juga ternoda oleh bercak tinta. Selain itu ada pula yang sudah tercoblos.

Sampai dengan hari ketiga dari pelipatan serta penyortiran tersebut setidaknya tercatat surat suara sudah dilipat juga disortir sejumlah 50 persen pada total dari jumlah surat suara yang sebanyak 178.264 lembar, selain itu juga ditambah dengan 2 persen dari surat suara pada kategori candangan, serta 689 lembar daftar pemilih yang sudah tetap. Untuk surat suara rusak ini kemudian dipisahkan dari tempat surat suara yang tak rusak yang juga akan diterbitkan berita acaranya. Selanjutnya, surat suara yang rusak tersebut akan dikirimkan kepada pihak  KPU RI agar mendapatkan penggantian.

Melky Inden, pejabat komisioner dari KPU Manokwari pada divisi Logistik mengatakan bahwa langkah terkait pelipatan serta penyortiran surat suara tersebut sedianya  telah memakan waktu hingga empat hari dengan catatan tanpa ada ketelibatan dari pihak relawan. “Meskipun hanya menggunakan staf dari KPU saja untuk melakukan pelipatan serta pensortiran, pengawasan polisi pun juga masih dilakukan,” lanjut Inden.

Selain dari surat suara, pihak KPU Manokwari juga sudah mendapatkan alat pembantu untuk penyandang cacat utamanya bagi tuna netra yakni tinta pemilu, formulir C plano, juga segel pemilu. “Ada 80 persen dari logistik pemilu sudah kami dapatkan,” katanya. Surat suara ini, nantinya digunakan untuk calon pemilih pada daftar pemilih tetap Pilpres Manokwari berjumlah 174.104 pemilih. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibanding Pileg 2014 yang lalu. Pada jumlah dari DPT Pilpres terjadi pengurangan yakni berselisih hingga sejumlah 665 jiwa.