Berita Politik – Ada Bau Suap Munas Golkar, Ini Kata Akbar Tandjung

Akbar Tandjung selaku anggota dari tim transisi bentukan Mahkamah Partai Golar, mendukung sepenuhnya langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah terjadinya tindak korupsi. Hal tersebut diungkapnya saat mengomentari adanya temuan KPK sehubungan dengan sinyal adanya suap dari kader partai beringin itu jelang gelaran Musyawarah Nasional (Munas).

Akbar juga mempersilahkan kepada KPK untuk melakukan upayanya dalam mencegah terjadinya aksi  penangkapan. “Maupun melakukan penyelidikan sehubungan dengan temuan suap tersebut. Ini bisa dilakukan jika memang ada indikasi bakal suap dalam kaitannya Munaslub maupun Musyawarah Rekonsiliasi,” ujar Akbar ketika dihubungi Senin (1/2). Dugaan suap yang diungkap oleh KPK, lanjut Akbar akan menciptakan iklim terbuka kaitanmya dengan penyelenggaraan Munas Parpol. “Apapun itu partai politiknya,” kata dia.

Ia menegaskan kalau tugas dari Tim Transisi ialah mengawal gelaran Munas Partai Golkar. MenkumHAM, Yasonna Laoly telah merilis kembali SK Menkumham No M.HH-21.AH.11.01 Tahun 2012 tertanggal 4 September 2012 tentang pengesahan susunan kepengurusan Golkar Munas Riau. Surat tersebut mengembalikan jabatan pimpinan pada Aburizal Bakrie selaku ketua sementara Agung Laksono menjadi Wakil Ketua. Akbar beranggapan bahwa penyelenggaraan Munas harus dengan koordinasi arahan DPP Golkar Munas Riau.

Indikasi suap menjelang Munas Golkar diungkap oleh Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Ia mengaku sudah mengantongi sejumlah nama yang kuat dugaan melakukan suap, menawarkan serta menyepakati harga terkait transaksi politik uang ketika Munas. Sosok yang juga mantan Staf Ahli untuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut juga tidak segan untuk menindak apabila peringatan keras yang diucapkannya tersebut diabaikan. “Kalau mau negara ini baik, kita pun harus bersaing secara sehat. Kami melihat angka tetapi tak menuduh orang,” katanya.

Selain itu, Saut juga mengingatkan kepada kader partai beringin agar tidak melakukan suap. “Kami sudah menangkap sinyal, bahkan juga ada angka beredar. Tolong ini disetop angka-angka tersebut. Sinyal sudah cukup kencang. Dan kalau tidak, kami akan tangkap semua,” kata Saut ketika jumpa pers dari Kantor KPK, Jakarta, hari Jumat (29/1).