Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional Terhangat – Mendagri: Sekjen PBB Tidak Akan Hambat Eksekusi Mati

2 min read

Tjahjo Kumolo selaku Menteri Dalam Negeri memang tdai melarang terhadap negara asing yang termasuk Prancis bahkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk merespon hukuman mati Indonesia. Akan tetapi, menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut tak mau menggubris desakan maupun ancaman yang dibuat guna membebaskan terpidana mati Indonesia.

“Silakan. Mau ada 1.000 negara (mengancam serta berupaya) silakan saja,” kata Tjahjo ketika dijumpai dari Kantor Kemendagri, pada Senin, 27 April 2015. Tjahjo juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara berdaulat pada bidang politik memiliki hak melaksanakan undang-undangnya sendiri. Kebijakan tersebut juga menjadi bentuk dari ketegasan pemerintah de,mi menyelamatkan generasi muda dari kondisi darurat narkoba yang sedang dialami oleh negara.

“Mau ada 1.000 Sekjen PBB, Pak Jokowi akan tetap di prinsipnya,” ujar mantan Sekjen PDIP tersebut. Tjahjo juga mengemukakan bahwa Presiden pun memiliki keputusan hukum yang berdasar dari pengadilan, oleh hakim. Selain dari itu juga telah terbukti melalui fakta hukum. Maka dari itu, hukuman mati pun wajib segera diproses serta tak boleh dibatalkan. Presiden Jokowi pada beberapa kali kesempatan juga menegaskan eksekusi mati kepada para terpidana mati dalam kasus narkotika Indonesia tak akan dapat dikompromikan.

Ia mengatakan, vonis mati bagi gembong narkoba adalah hukum berlaku pada wilayah Indonesia. Hukuman mati serta pelaksanaannya merupakan bagian dalam kedaulatan bangsa Indonesia. Satu terpidana mati erupakan warga Prancis bernama Sergei Areski Atlaoui. Ia dengan 8 orang rekannya membangun pabrik narkoba pada wilayah Serang yang merupakan pabrik terbesar ketiga skala dunia. Polri mengendus keberadaan pabrik tersebut pada akhir 2005 lalu.

Polri kemudian lakukan penggerebekan di tanggal 11 November 2005 serta menyita hingga berton-ton bahan sebagai pembuat ekstasi, serta 148 kilogram sabu, juga beberapa mesin untuk membuat ekstasi. Pabrik yang ada di lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 100 kilogram ekstasi tiap minggunya. Pabrik tersebut dikatakan sebagai pabrik yang terbesar ketiga dunia menyusul pabrik yang ada di Fiji lalu Cina. Tidakkah pantas?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *