Berita Nasional – Penarikan Tabungan Chatarina Diharapkan Mempermudah Polisi

Keluarga korban pembunuhan yang menewaskan wanita lulusan S2 UGM Chatarina Wiedjawati, mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk bekerja keras menemukan pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya. Meskipun Chatarina Wiedjawati sudah di ikhlaskan pihak keluarga, akan tetapi mereka menuntut untuk pelaku menerima hukuman setimpal dari apa yang diperbuat.

Pasalnya Chatarina Wiedjawati yang telah berusia 30 tahun juga akan merayakan pernikahannya dengan seorang pria yang diketahui bernama Asworo. Untuk keterangan yang didapatkan oleh polisi dari pihak keluarga, memang Chatarina Wiedjawati bertemu terakhir dengan Asworo untuk melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Akan tetapi kabar tersebut berubah menjadi duka setelah dikabarkan Chatarina Wiedjawati ditemukan tewas.

Yang menambahkan kekesalan pihak keluarga adalah dengan penarikan uang yang dilakukan orang tidak dikenal dalam buku tabungan Chatarina Wiedjawati. Dimana hingga sampai kurang lebih tujuh juta dari dua lokasi berbeda. Untuk saat ini pihak bank yang mendapatkan laporan tersebut langsung melakukan pemblokiran terhadap buku tabungan korban.

“Ada penarikan uang dalam rekening Chatarina Wiedjawati, hingga sampai tujuh juta masing masing ditempat yang berbeda yakini Palembang dan Lampung”.

“Saya sendiri juga tidak mengetahui berapa banyak uang yang ada didalam buku tabungan anak saya, karena Chatarina Wiedjawati juga tidak pernah bercerita tentang uang yang dirinya miliki hingga akhirnya ditemukan tewas” ucap Slamet sebagai ayah kandung Chatarina Wiedjawati.

Keluarga mengetahui soal penarikan uang tersebut juga dari pencetakan yang dilakukan karena mendapatkan perintah dari kepolisian. Hilangnya uang juga masih akan dijadikan barang bukti untuk memudahkan kepolisian melakukan pencarian tersangka.

Untuk tuduhan sementara, kepolisian juga telah menargetkan Asworo sebagai calon suami korban. Mengingat saksi utama dalam kasus ini adalah Asworo. Penarikan diketahui pada tanggal enam dan juga sembilan Mei 2017. Polisi akan dipermudah dengan adanya CCTV yang berada di ATM dalam mengetahui siapa pelaku utama dalam kasus ini.