Berita Nasional – Pasar Magelang, Daging Ayam Tiren Beredar
2 min read
Diketahui bahwa hingga puluhan ekor daging ayam tiren (mati kemarin) terpaksa disita oleh para petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) pada Kabupaten Magelang pada kawasan pasar tradisional di Kecamatan Ngablak. Diduga bahwa daging ayam yang sudah tidak layak konsumsi tersebut sudah diperjualbelikan dengan terbuka bahkan bercampur terhadap ayam yang masih layak konsumsi. “Kami lakukan sidak (inspeksi mendadak)pada Pasar Ngablak. Dan hasilnya adalah, kami mendapati adanya puluhan ekor daging ayam tiren. Kami pun menduga bahwa praktik ilegal semacam ini telah terjadi cukup lama. Akan tetapi baru kali ini bisa kami ungkap,” terang Sri Hartini, selaku kepala Dinas Peternakan Kabupaten Magelang, pada hari Kamis (27/11/2014).
Menurut pengakuan dari si penjual, ujar Sri, mereka mengatakan baru pertama kali ini jualan ayam tiren. Sri kemudian menyatakan bahwa pihaknya telah membina serta mendata identitas dari para penjual. Selanjutnya Sri pun segera memasang beberapa poster yang isinya adalah imbauan pada masyarakat supaya lebih berhati-hati ketika hendak berbelanja daging ayam, dan termasuk yang memperjualbelikan. “Kami pun terus berupaya guna memutus rantai penjualan ayam tiren tersebut. Kegiatan sidak ini akan terus kami laksanakan pada beberapa pasar tradisional yang lainnya, hal ini demi melindungi konsumen atas barang maupun produk yang tidak layak konsumsi, utamanya produk asal peternakan maupun perikanan,” pungkas Sri.
Sri pun menjelaskan bahwa ciri-ciri dari ayam tiren ialah daging yang berwarna kebiruan, berbau busuk serta kerap dijual dalam harga yang lebih murah. Selain dari itu, bentuk dari sayatan pada leher sudah tidak lebar. Demi mengelabui para konsumen, sering para pedagang menggunakan pewarna kuning dimana memiliki kandungan formalin dalam daging ayam. Sementara pemberian formalin terhadap produk pangan dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Untuk daging ayam tiren yang sudah diberi formalin, maka cara untuk membedakannya ialah ada pada bagian kulitnya yang terasa licin, berbau seperti obat, serta di bagian paha hingga kaki nampak kaku juga tidak dikerubuti oleh lalat,” jelas Sri.
