Berita Nasional – Letusan Gunung Raung Ganggu Aktifitas Bandara Ngurah Rai, Bali
2 min read
Diberitakan bahwa letusan dari Gunung Raung telah menyebabkan gangguan pada aktifitas penerbangan pada Bandara Ngurah Rai, Bali. Akan tetapi Bandara Blimbingsari serta Bandara Notohadinegoro yang mana posisinya lebih dekat dari gunung tersebut malah tak terkena dampaknya. Dadun Kohar selaku Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya menyatakan bahwa ketika terjadi letusan gunung tersebut, pihaknya segera memantau sejumlah bandara yang ada di wilayahnya, pada Sabtu (4/7/2015).
Pada Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, tak terdapat masalah sebab abu vulkanik tak mengganggu aktivitas pada bandara. “Pada hari ini, malah ada 3 flight school yang memutuskan untuk tetap terbang. Itu adalah siswa-siswa dari sekolah penerbangan juga tetap boleh terbang. Tak ada permasalahan,” ujar Dadun Kohar saat dihubungi Sabtu sore.
Situasi yang sama terlihat pada Bandar Udara Notohadinegoro di Jember yang tak ada kendala berarti. “Kedua bandara yang berada dekat dari Gunung Raung tak ada persoalan, apalagi yang berlokasi lebih jauh semisal di Malang atau Surabaya. Syukurnya tak ada kendala,” terang Dadun. Walau begitu, pihaknya mengaku tetap awas serta terus mengawasi perkembangan. Apabila abu vulkanik dirasa mungkin menganggu penerbangan, pihaknya pun akan bertindak demi keselamatan penerbangan.
Gunung Raung berlokasi di Banyuwangi, Bondowoso serta Jember, mengalami erupsi di Sabtu pagi dengan kolom letusan setinggi 400 m dan terbang hingga sempat mengganggu rute penerbangan Bandara Ngurah Rai. Sejumlah 11 penerbangan asal Denpasar ke Australia terpaksa dibatalkan lantaran kejadian ini. Warga juga merasa khawatir atas letusan gunung Raung. Walau demikian mereka mengaku tetap beraktivitas seperti biasa, di jangkauan 10 km dari puncak.
“Sebenarnya sih takut. Tetapi mau bagaimana lagi kalau tak bekerja kita tak bisa makan,” kata Timan (38) warga dari Dusun Mangaran, ds. Sumberarum, Kec. Songgon, pada wartawan hari Sabtu (4/7/2015). Timan mengaku ketakutan tersebut juga dialami oleh sejumlah warga yang berada di sekitaran gunung. “Kondisinya sudah setengah bulan seperti ini. Kami sendiri sebenarnya juga takut. Tapi mudah-mudahan saja meletus tak sampai seperti gunung Sinabung,” lanjutnya.
