Sat. Apr 15th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Jaminan Kesehatan Untuk Dokter Terpencil Dipertanyakan

2 min read

Cerita pilu tergores di Kepulauan Aru, Maluku. Adalah Dionisius Giri Samudra atau yang disapa dokter Andra, seorang dokter muda meninggal lantaran sakit. Ia harusnya segera dirujuk, namun lantaran tidak ada transport, nyawanya pun tak sempat tertolong. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran di Unhas Makassar. Teman seangkatan 2009 FK Universitas Hasanuddin mengenang bahwa dokter Andra sebagai sosok yang ramah serta pandai dalam bergaul. “Andra itu ramah, sering menyapa temannya, suka nolong serta aktif di kepanitiaan fakultas,” kata dr Astari Pratiwi pada wartawan, Kamis (12/11/2015).

Dokter Astari yang mengaku sedang ada di luar kota itu juga menceritakan bahwa di bulan Mei 2015 yang lalu, hanyalah Andra dari angkatan 2009 yang mau mendaftar program internship ke luar Sulawesi. Berbeda dari rekan seangkatannya yang lebih memilih untuk magang di wilayah Sulawesi. “Rekan seangkatan banyak bertanya-tanya, di mana itu Kepulauan Aru, kenapa Andra mendaftar ke luar Sulawesi,” lanjut Astari. Astari pun mengenang saat masih opspek, Andra pernah datang tetapi wajahnya luka usai ikut latihan kepemimpinan saat pengkaderan mahasiswa baru.

“Orangnya dia tangguh, dia tetap paksakan datang ikut proses pengkaderan padahal dia baru saja kecelakaan motor, dia sendiri padahal bisa izin sakit,” kata mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit Unhas tersebut. Dokter Andra adalah Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang berdinas di Kota Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Ia meninggal di hari Rabu (11/11) kemarin lantaran menderita sakit. Mulanya ia diduga menderita morbili (campak), kemudian ketika dirawat itulah, baru ketahuan kalau ia juga menderita komplikasi encephalitis atau dikenal radang otak.

Belakangan pada wilayah tugasnya itu, ada dugaan tentang terbatasnya fasilitas sehingga tak ada penanganan yang maksimal. Bagaimanapun, Menkes Nila F Moeloek membantah hal itu. “Tak boleh Anda mengatakan itu. Dijamin! Kita juga punya BPJS, dari kami nusantara sehat memayungi mereka sebelum berangkat, kita juga tahu dan tak mungkin kita lepas,” kata Nila, pada Kamis (12/11/2015). “Kita pun juga sudah beri peringatan pada daerah endemis semisal malaria. Jangankan mereka, kalau kita yang pergi ke daerah yang cukup endemis, kami pun juga minum obat,” kata Nila.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *