Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Air Sumur Berubah Warna, Warga: Sudah Biasa

2 min read

Adalah Neni Rohaeni (44), yang merupakan warga Desa Rancatungku, Kec. Pameungpeuk, Kab. Bandung sempat menghela nafas panjang. Ia melihat ke sumur, masih tidak ada perubahan. Air yang ada di dasarnya masih saja berwarna kuning yang kecoklatan, juga disertai pula oleh bau tak sedap dan sangat menyengat. “Semenjak musim kemarau, sumur yang ada di sini sudah tercemar oleh limbah dari industri yang ada di sekitar sini. Kalau katanya, pabrik-pabrik yang beroperasi di sini gak punya untuk pembuangan (IPAL: Instalasi Pengelolaan Air Limbah), makanya limbah pun langsung saja dibuang ke sungai,” kata Neni dari Bandung, hari Selasa (28/10/2014).

Kondisi tersebut sudah tidak aneh bagi mereka. Warga kini sudah terbiasa saat melihat air sumur warnanya bisa berubah-ubah, yang mana mengikuti warna dari air sungai. Bila air sungai sedang berwarna kuning maupun kecoklatan, maka air di sumur kemudian akan berwarna kuning dan kecoklatan pula. Begitu pula saat air sungai menjadi hitam pekat, maka otomatis sumur pun berwarna hitam pekat pula. Hal ini terjadi lantaran jarak dari sungai terhadap permukiman terhitung 100 meter kurang.

Akibat dari adanya pencemaran lingkungan tersebut, Neni dan ribuan warga lain di Rancatungku menjadi kesulitan mendapat air bersih. Mereka tak berani memakai air sumur lantaran khawatir alami penyakit kulit. Apalagi untuk minum, mereka pun saat ini harus mau membeli air minum kemasan. “Memang pernah ada yang nekat mandi sama air sumur, dan hasilnya mereka pun gatal-gatal. Badannya pun jadi berwarna merah lantaran terus saja digaruk,” terangnya. Saat ini, Neni kian bingung bukan kepalang. Kemarau tak kunjung berakhir, sementara air bersih kian langka.

Meski tiap hari ada bantuan air bersih oleh beberapa organisasi relawan kemasyarakatan, tetapi kebutuhan akan air terbilang banyak, bahkan kadang bantuan air pun masih kurang serta demi mendapatkannya pun juga harus mau antre sangat panjang. Di lain pihak, salah seorang anggota relawan, Wawan mengatakan sumur yang telah tercemar limbah dari industri ini terjadi pada sejumlah lokasi semisal Rancatungku, Majalaya, Bojongmanggu, Rancaekek dan Cicalengka. Lantaran tercemar oleh limbah, masyarakat pun kesulitan air bersih. Maka dari itu, pihaknya pun mencoba untuk memberi bantuan air 5.500 liter tiap harinya untuk yang memerlukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *