Berita Mancanegara – Video ISIS, New York Sasaran Selanjutnya
2 min read
Pihak kepolisian New York bersama FBI di hari Rabu (18/11) mengklaim bahwa sudah mengetahui adanya video terbaru kelompok ISIS yang memperlihatkan rencana serangan terhadap kota dengan populasi paling padat di Amerika Serikat seperti yang terjadi kepada Paris. ISIS bahwa menyatakan serangan nantinya akan lebih kejam dibanding Paris. Tetapi, kedua badan keamanan itu mengatakan belum ada ancaman secara spesifik. “Sejumlah adegan pada video bukanlah rekaman baru. Video tersebut menegaskan bahwa New York masih dijadikan target utama. Masih belum ada ancaman spesifik atas kota ini untuk saat ini, kami masih terus meningkatkan kewaspadaan,” terang Stephen Davis, wakil komisaris NYPD.
Di lain pihak, FBI juga melakukan penyelidikan lanjutan sehubungan dengan video itu. Video sepanjang 6 menit itu menayangkan adegan pelaku bom bunuh diri yang sedang bersiap serta mengancingkan jaket kulit. Pada video ISIS hari Rabu (18/11), sosok Abu Mohammad al-Adnani, ahli propadanda ISIS mengajak pendukung ISIS di penjuru dunia guna “berperang memberantas para kafir” seperti laporan media Australia, Herald Sun, pada Rabu (18/11/2015).
Merujuk pernyataan pemantau militan, SITE Intelligence Group, tayangan itu memperlihatkan pula beberapa gambar Times Square, persimpangan Midtown Manhattan yang memang terkenal diantara para turis, serta sosok pengebom bunuh diri sedang memegang pemicu. Mayoritas gambar memperlihatkan lokasi di Paris serta Presiden Francois Hollande. Video tersebut dilansir selang berapa hari pasca deretan aksi teror yang tercatat menewaskan sedikitnya 120 orang di Paris hari Jumat (13/11).
Kejadian ini dinilai sudah mengorek luka lama masyarakat New York atas tragedi 11 September 2011 silam, saat teroris membajak pesawat dan dihantamkan ke World Trade Center mengakibatkan lebih dari 2.600 orang tewas dalam kejadian ini. Walau demikian, Rita Katz selaku direktur SITE Intelligence Group mengatakan warga New York tidak perlu panik merespon video ISIS. “Potongan gambar New York pada video itu dicuplik dari video rilisan April lalu. New York sendiri memang dan sempat jadi target ISIS. Video kali ini harusnya tak memicu kepanikan,” beber Katz.
