Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Konflik Semenanjung Korea, China Tak Akan Tinggal Diam

2 min read

Pemimpin China, Xi Jinping, menjanjikan bahwa pemerintah China tak akan mendiamkan kekacauan atau perang terjadi pada wilayah Semenanjung Korea, dan menekankan bahwa perang tak akan menguntungkan siapapun. Seperti yang dilaporkan Reuters Rabu (27/4), beberapa aksi provokatif Korut belakangan ini semakin meningkatkan ketegangan serta menjadikan China geram.

“Sebagai negara tetangga yang dekat dengan semenanjung, kami tak akan mengizinkan perang ataupun kekacauan pada semenanjung. Situasi ini tak akan menguntungkan siapa pun,” tegas Xi di depan sekelompok Menteri Luar Negeri se-Asia, saat berpidato dalam Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia.

Dari awal bulan Januari, Korut sudah melakukan sejumlah aksi provokatif, diantaranya menguji bom nuklir, meluncurkan roket menggunakan rudal serta menguji sejumlah rudah yang diduga sanggup memuat hulu ledak nuklir. Negara terisolasi tersebut juga diduga segera menguji coba nuklir kembali sebelum gelaran kongres Partai Pekerja 6 Mei mendatang. Pada kongres partai penguasa ini, pemimpin Korut, Kim Jong Un, diramalkan semakin memperkuat kepemimpinannya.

China yang merupakan sekutu tunggal Korut, tak pernah menyetujui pembangunan senjata nuklir Korut serta mendukung langkah PBB yang menjatuhkan sanksi baru yang lebih tegas dan luas atas Korut yang berlaku dari bulan kemarin. Selain itu, China juga sejak lama menyerukan supaya semenanjung Korea bersih dari benda maupun senjata nuklir. Korea Selatan dengan Korea Utara secara secara teknis memang masih berperang, sebab  perang Korea pada 1950-1953 ditutup dengan gencatan senjata, dan bukan perjanjian damai.

Dalam pertemuan tersebut, Xi juga menegaskan bahwa China akan selalu menjaga perdamaian serta stabilitas di wilayah Laut China Selatan, seraya menjaga kedaulatannya juga hak mereka di sana. China telah mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan yang diyakini kaya akan kandungan minyak serta gas alam. Klaim serupa juga diajukan oleh beberapa negara tetangga, diantaranya Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan serta Vietnam. Tiap tahunnya, aktivitas perdagangan yang melintasi perairan tersebut kurang lebih bernilai US$5 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *