Berita Mancanegara – Israel Bakal Lebih Kejam Lagi di Gaza
2 min readPM Israel, Benjamin Netanyahu melontarkan ancaman untuk memberikan respon lebih kejam daripada tahun 2014 silam ke Gaza apabila Hamas menyerang lagi wilayah Israel lewat terowongan bawah tanah. Saat berbicara di pertemuan tahunan duta besar serta konsul jenderal Israel di hari Minggu (31/1), Netanyahu sempat menyinggung terkait ancaman terowongan Hamas tersebut. “Bila kita diserang dari terowongan Gaza, kita pasti merespons menggunakan kekuatan yang lebih dahsyat kepada Hamas, bahkan lebih hebat lagi daripada yang diterapkan saat Operasi Pelindung Perbatasan,” ujar Netanyahu yang juga dikutip oleh Jerusalem Post.
Operasi Pelindung Perbatasan merupakan nama sandi serangan Israel terhadap Gaza pada 2014 yang lalu. Pada saat itu, hingga lebih dari 2.300 penduduk Gaza tewas oleh hantaman roket milik Israel, seperti yang tercatat dalam data Kementerian Kesehatan Gaza. “Saya harap kita tak melakukannya lagi, tetapi kemampuan penyerangan serta pertahanan kita memang berkembang pesat, dan saya tak menyarankan siapapun mencoba mengujinya,” kata Netanyahu kembali.
Pernyataan dari Netanyahu ini mucul pasca tewasnya 7 anggota sayap militer kelompok Hamas, Izzadin Kassam, yang tewas tertimpa reruntuhan dinding terowongan bawah tanah. Pada pemakaman mereka pada Jumat pekan yang lalu, petinggi Hamas, Ismail Haniyeh bersumpah tetap membuat jaringan terowongan di bawah tanah. Terowongan tersebut memang penting bagi Hamas serta rakyat Gaza, diantaranya guna memasok bahan bantuan untuk wilayah yang diblokade Israel. Selain dari itu, terowongan tersebut juga dipergunakan sebagai tempat berlindung ketika Israel menyerang.
Petinggi Hamas mengaku bangga kepada ratusan orang yang telah bekerja secara sembunyi-sembunyi demi menyiapkan opsi pertahanan serta perlindungan bagi rakyat di bawah tanah. “Gaza sudah membangun terowongan untuk pertahanan yang mana jumlahnya melebihi hingga dua kali lipat lebih banyak daripada di Vietnam ketika perang, bahan pelajaran yang ada di sekolah militer,” tegas Haniyeh.
Haniyeh juga menegaskan kalau Hamas sudah menyiapkan pertempuran babak selanjutnya lawan Israel. “Sayap militer sudah membangun terowongan di sekitaran Gaza demi bertahan serta membebaskan masjid Al-Aqsa juga tempat-tempat suci,” sambungnya lagi.