Berita Mancanegara – AS Berulah di Eropa, Rusia Bangkitkan Setannya

Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk mengaktifkan pangkalan penangkal rudal darat di wilayah Rumania, yang kelak menjadi bagian sistem perisai pelindung Eropa yang diklaim lebih besar. Namun begitu langkah ini masih dianggap kontroversial dan menyulut kemarahan Rusia. Rusia menuding bahwa sistem antirudal Aegis AS tersebut telah melanggar traktat negara nuklir. Akibatnya, Rusia mengancam segera mengambil langkah balasan.

“Kami melihat bahwa pengerahan peluncur rudal darat semacam ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap klausul utama pada Traktat Rudal Kekuatan Nuklir Jarak Menengah 1987,” kata perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dan dilansir oleh media Press TV, pada Jumat (13/5/2016). Rusia menyebut sistem pertahanan rudal ini menjadi ancaman langsung bagi negaranya, utamanya dalam ketegangan diantara Rusia dengan negara Barat lantaran pencaplokan Crimea serta campur tangan Rusia dalam konflik Ukraina hingga Suriah.

Rusia mencetuskan bahwa tujuan sistem antirudal AS itu adalah demi melumpuhkan senjata nuklir Moskow. Tetapi pemerintah AS bersikeras bahwa sistem rudal itu tak menyasar Rusia sebagai sasaran. “Rusia sudah berkali-kali menekankan bahayanya perkembangan situasi sekitar pertahanan antirudal pada kawasan tersebut. Tetapi nyatanya keprihatinan kami justru diabaikan. Kami pun menarik kesimpulan sendiri atas kondisi ini, termasuk dalam mengambil langkah balasan kami yang sifatnya militer maupun teknis,” terang Zakharova.

Sebelumnya, otoritas AS menjelaskan bahwa sistem Aegis merupakan sistem perisai demi melindungi NATO oleh incaran rudal jarak pendek dan menengah, utamanya dari kawasan Timur Tengah. Dengan adanya sistem ini, maka rudal yang akan menyerang dapat dicegat di luar angkasa, sebelum masuk ke atmosfer Bumi. Rencananya, pejabat senior AS bersama NATO meresmikan sistem ini dengan sebuah upacara di Deveselu, Rumania bagian selatan.

Beberapa hari yang lalu, stasiun TV Rusia, Zvezda memberitakan bahwa Rusia sedang menyiapkan uji rudal nuklir dahsyat, yang konon sanggup melenyapkan satu negara hanya dalam hitungan detik. Rudal RS-28 Sarmat berjuluk “Setan 2” tersebut didaulat menggantikan rudal R-36M zaman Uni Soviet, yang oleh kalangan pakar militer NATO disebut sebagai “Setan.”