Berita Kesehatan – Waduh, Ada Limbah Plastik di Garam Meja?

Siapa yang tak kenal dengan penyedap yang satu ini? Garam meja seakan sudah menjadi jenis bumbu masakan yang wajib berada dalam tiap dapur rumah tangga. Betapa tidak? tanpa ada garam, bisa dipastikan kebanyakan makanan menjadi berasa hambar atau kurang sedap. Selain itu, keberadaannya juga cukup sulit untuk digantikan dengan bahan yang lain.

Di pasaran saat ini, memang tersedia beragam jenis serta merek dari bumbu garam ini. Tapi kenyataannya dari seluruh jenis serta merek garam meja yang beredar di wilayah China dibuat dari air laut, dimana air laut ini sudah tercemar oleh potongan-potongan plastik. Begitu pula dengan para petani garam yang ada di Indonesia yang menggunakan air laut untuk membuat garam. Namun bedanya, air laut Indonesia tidak seperti perairan China.

Bagian microplastik yang sudah mencemari garam meja China tersebut terungkap melalui sebuah penelitian terbaru dan dirilis hasilnya oleh East China Normal University. Study ini membuktikan bahwa hal ini dipicu lantaran adanya mikroplastik yang sudah mencemari air laut. Maka dari itu, garam meja yang terbuat dari air laut pun dapat tercemar oleh partikel mikroplastik ini.

“Mikroplastik dengan ukuran kurang dari 200 mikromili merupakan partikel yang terbanyak ada dalam garam meja. Jumlahnya bahkan mencapai 55 persen mikroplastik. Serta mikroplastik yang paling banyak adalah dari jenis polyethylene, terephthalate, disusul polyethylene serta plastik dalam garam laut,” terang studi itu yang juga dikutip Daily Meal. “Banyaknya partikel mikroplastik dalam garam laut ini masih lebih banyak jika dibandingkan terhadap garam air danau serta garam batu. Hal ini membuktiksan bahwa produk laut termasuk halnya garam laut sudah terkontaminasi oleh mikroplastik.”

Penelitian tersrbut dilakukan dengan cara mengamati serta menguji sejumlah 15 merek garam laut, garam air danau serta garam batu di sejumlah supermarket di China. Walau penelitian ini digelar di China, tetapi hal ini tidak berarti bahwa garam laut asal negara lain sudah aman. Masih dibutuhkan bermacam penelitian lain pada belahan dunia lain terkait cemaran plastik dalam garam, sebab tiap negara memiliki cara serta sumber laut sendiri dalam memproduksi garam.