Berita Internasional – Teror Baru Masih Bayangi Prancis Hingga Eropa

Pemerintah Prancis merasa yakin bahwa beberapa serangan teror lagi sedang disusun untuk dilancarkan terhadap Prancis serta negara di Eropa yang lainnya. Hal ini sempat disampaikan oleh PM Prancis, Manuel Valls pasca aksi teror yang pecah di Paris, Prancis di hari Jumat (13/11) waktu lokal. “Kami mengetahui bahwa operasi sedang direncanakan serta dipersiapkan, tak hanya pada Prancis saja tetapi juga negara di Eropa yang lainnya,” papar Valls seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, hari Senin (16/11/2015).

Valls juga mengatakan bahwa Prancis kemungkinan akan hidup dalam ancaman teror dalam waktu yang cukup lama. Ia menambahkan bahwa ia merasa terpukul atas fakta bahwa generasi muda yang menjadi sasaran pada serangan di hari Jumat (13/11) lalu pada gedung pertunjukan, bar serta restoran juga di luaran stadion Stade de France dengan korban tewas mencapai 100 orang lebih. “Sekali lagi, teroris sudah menyerang Prancis, warga Prancis, generasi muda. Banyak sekali pemuda tewas,” pungkas Valls.

Hngga kini, penyelidik Prancis sudah mendapat 3 pucuk senjata otomatis berjenis Kalashnikov dari kendaraan yang terparkir di kawasan Montreiul, Paris. Senjata laras panjang tersebut diyakini dipakai pelaku teror untuk melakukan penyerangan. Pelaku bom bunuh diri pertama pada stadion sepak bola Stade de France diketahui memegang kewarganegaraan Suriah. Pelaku diketahui sebagai migran yang sampai di Pulau Leros, Yunani, tanggal 2 Oktober 2015. Pelaku memiliki paspor darurat dengan nama Ahmad al-Mohammed. Sementara itu, sidik jari di paspor tersebut cocok dengan milik pelaku bom pada Stade de France. Sementara 2 pelaku bom lainnya diidentifikasi memiliki paspor palsu asal Turki.

Di lain sisi, jet tempur Perancis sibuk membombardir sejumlah lokasi strategis ISIS yang ada di Kota Raqqa, Suriah, di hari Minggu (15/11). Langkah ini tercatat sebagai aksi Perancis besar-besaran menyusul tragedi Jumat malam Paris. Pihak Kemenhan Perancis, Mickael Soria mengatakan seperti yang dilansir dari CNN, menegaskan bahwa sasaran pengeboman ini adalah pusat komando ISIS, tempat perekrutan ISIS, gudang amunisi serta kamp pelatihan.