Berita Internasional – Puing Air Algerie Dari Perbatasan Burkina Faso

Puing pesawat Air Algeria yang hilang pada wilayah Mali hari Kamis (24/7/2014) pada akhirnya didapati pada sekitaran perbatasan di Burkina Faso. “Kami sudah temukan lokasi pesawat Algeria. Puing-puing sudah diketahui … sejarak 50 kilometer pada utara dari perbatasan Burkina Faso,” ujar Jenderal Gilbert Diendiere pejabat angkatan bersenjata dari Burkina, seperti yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Hingga selama satu jam usai berita tersebut diturunkan, masih belum ada perkembangan lanjutan. Sebelumnya sempat diberitakan bahwa, Air Algerie mengangkut hingga 116 penumpang beserta awak. Salah seorang sumber juga sempat mengatakan, bahwa kontak bersama pesawat pada kode penerbangan AH5017 tersebut hilang saat pesawat itu masih ada pada wilayah udara Mali serta tengah mendekati perbatasan dari Aljazair.

“Pesawat tersebut tak jauh dari garis perbatasan Aljazair ketika kru minta izin mengalihkan rute sebab jarak pandang yang buruk serta menghindari kemungkinan bertabrakan bersama pesawat lain yang rute Algiers-Bamako,” kata sumber tersebut. Kontak bersama pesawat hilang usai permintaan dari perubahan rute diizinkan oleh pengawas udara.

Di sisi lain, pihak manajemen dari Air Algerie melalui pernyataan singkatnya dan dikutip dari kantor berita Aljazair, APS mengatakan salah satu pesawat hilang kontak. “Pengawas udara kehilangan kontak terhadap sebuah pesawat milik Air Algerie pada hari Kamis, 50 menit usai pesawat lepas landas dari Ouagadougou dan menuju Algiers,” demikianlah kurang lebih pernyataan itu.

Salah satu dari kecelakaan pesawat udara yang terburuk dari Aljazair yakni ketika sebuah pesawat angkutan milik militer yakni Hercules C-130 pada kawasan pegunungan di sebelah barat daya dari negeri tersebut. Insiden yang telah terjadi pada bulan Februari tersebut telah menewaskan sejumlah 70 dari total 78 penumpang pada pesawat naas itu.

Selain itu, pada Maret 2003 silam, sebuah pesawat Air Algerie terjatuh pada kawasan Tamanrasset pada kawasan selatan dari negeri tersebut. Pesawat tersebut jatuh ketika baru lepas landas usai salah satu dari mesinnya mengalami ledakan. Insiden tersebut menewaskan hingga 102 orang serta satu orang yang berhasil selamat, yakni seorang personel militer dari Aljazair.