Berita Internasional – Pertemuan Bank Uni Eropa Bahas Stimulus Ekonomi

Kabar Internasional hari ini kita buka dengan kemelut masalah ekonomi dunia yang tengah alami masalah dalam sebagian besar negara berkembang dan miskin. Dari daratan eropa datang dari salah satu negara terkecil Luksemburg yang kembali bangkit dari dampak krisis ekonomi eropa yang terjadi tahun 2008 silam. Beberapa Bank Konvensional dalam negara kerajaan itu mulai berbenah dengan kini memberikan kebangkitan besar dalam perkembangan ekonomi masyarakatnya. Hasil itu berkat adanya sistem kerja sama yang bagus untuk seluruh perbankan dalam kawasan teritorial euro.

Lebih dari 20 negara yang tergabung dalam Uni Eropa baru ini memang tengah kembali bekerja sama untuk lakukan stimulus terbaik agar tidak menjadi beban dari negara dalam sektor pendanaan. Luksemburg salah satunya yang berhasil dalam periode sebelumnya memberikan banyak petuah dalam kemajuan dan kestabilan ekonomi perbankan dalam negeri khususnya untuk negara Uni Eropa. Dalam pertemuan awal pekan kemarin walau tidak hadiri semua anggota dari Uni Eropa. Sebagian besar negara sudah datang dengan 17 perwakilannya membahas masalah ekonomi kedepan.

Dari 17 negara itu ada beberapa negara terwakilkan oleh menteri ekonomi atau menteri urusan luar negeri hingga duta besar luar negeri dari masing – masing negara. Pertemuan itu adakan di Luksemburg kemarin hingga beberapa hari ini. Masalah terbesar yang harus hindarkan oleh Bank yang mendukung Uni Eropa yakni membuat kondisi sangat sehat dalam sistem keuangan. Hingga Bank tidak alami kerugian yang berujung kebangkrutan.

Dalam akhir pekan kemarin seluruh pemimpin dunia sudah berkumpul Washington DC untuk nantikan perkembangan terbaru dari Amerika Serikat selaku salah satu negara ekonom dunia terbesar sampai saat ini. IMF dan Bank Central sebelumnya memprediksikan bila memang Bank dalam kawasan Uni Eropa akan alami kerugian besar.

Dari dua negara saja Italia dan Spanyol total 310 miliar dollar amerika serikat kerugian dari Bank Konvesional sebagai anggota Uni Eropa belum termasuk negara – negara lainnya. Untuk itu para pimpinan wakil dari negara – negara membahas agar rasio utang itu menjadi nol dollar dalam jangka waktu 2 tahun hingga Oktober 2015 mendatang.