Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Perempuan Denmark Sebut ISIS Terlalu Mudah Dibunuh

2 min read

Joanna Palani agaknya menyimpan pengalaman luar biasa yang tidak banyak dimiliki perempuan seusianya. Wanita cantik ini adalah salah satu relawan yang pergi ke Suriah demi memerangi kelompok ISIS. Mulanya, perempuan Denmark ini sama saja dengan mahasiswa lainnya yang ingin bersekolah serta mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Tetapi, tiba-tiba saja tekad melawan ISIS muncul dalam dirinya. Niat itu datang usai ia percaya bahwa HAM harus diterapkan pada setiap manusia tanpa pengecualian.

Ketika niat itu kian kuat, Joanna pun memutuskan angkat senjata dan turun ke medan pertempuran berdampingan dengan pasukan Kurdi mengempur ISIS, walau resikonya adalah putus kuliah dan mungkin kehilangan nyawa. Ketika pulang ke Kopenhagen Denmark, ia mengisahkan betapa mencekamnya pertempuran yang ia hadapi. Walau demikian, ia membantah kabar bahwa ISIS sulit dibasmi. Dari pengalamannya, ISIS tidak sehebat yang dikatakan banyak pihak. “Anggota ISIS terlalu mudah dibunuh,” kata Joanna seperti yang dikutip The Sun, pada Jumat (27/5/2016).

Tak segan, ia membandingkan ISIS dengan pasukan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Menurutnya, ISIS tidak ada apa-apanya dibanding pasukan Assad. “Kelompok ISIS terlalu mudah mengorbankan nyawa. Sedangkan, pasukan Assad amat terlatih dengan keahlian bagai mesin pembunuh,” jelasnya. Walau sudah terbiasa menyaksikan darah bercucuran serta jenasah bergelimpangan saat perang, ia mengakui ada sebuah kejadian sedih yang hingga kini menggelayut dalam pikirannya.

Kejadian itu adalah saat dia mendapat surat dari bocah perempuan yang menjadi sandera ISIS. Joanna mengaku terkejut ketika membaca surat tersebut sebab berisi tentang pengakuan sang bocah yang telah diperkosa selama disekap. “Walau saya adalah pejuang, tak mudah bagi saya saat membaca surat tentang gadis remaja tewas usai pendarahan karena diperkosa,” lanjutnya.

Joanna pun meninggalkan sekolah dan ikut berperang sejak November 2014 yang lalu dengan tujuan utama ke Irak. Beberapa lama usai tinggal di Irak, ia pergi ke Rojova Suriah. Saat peperangan lawan ISIS, Joanna pun tergabung selama 6 bulan bersama Unit Pelindung Masyarakat. Selanjutnya Joanna bergabung bersama Tentara Pejuang Elit Peshmerga 6 bulan kemudian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *