Berita Internasional – Lawan ISIS, Libya Akan Dibantu AS dan Negara Barat

Amerika Serikat bersama sejumlah negara adidaya lainnya menyatakan kesiapannya dalam mempersenjatai pemerintah bersatu Libya yang didukung oleh PBB demi membantu memerangi kelompok ISIS. Saat berbicara di Wina, Menlu AS John Kerry menyebut bahwa kekuatan dunia segera mendukung Libya guna memperjuangkan pembebasan embargo senjata PBB.

Ia juga mengatakan bahwa ISIS sebagai ‘ancaman baru” atas Libya serta harus segera dihentikan. Usai mengadakan pembicaraan bersama mitra internasional, Kerry menjelaskan bahwa “Pemerintahan Libya Bersatu, GNA, merupakan satu-satunya entitas yang telah menyatukan negara tersebut. Ini adalah satu-satunya cara demi memastikan lembaga-lembaga penting … berada dalam otoritas serta perwakilan mendapat pengakuan. Ini juga menjadi satu-satunya cara demi menghasilkan kohesi untuk menumpas Daesh (ISIS).”

Sementara itu, Perdana Menteri Pemerintahan Libya Bersatu, Fayez Sarraj, kembali memperingatkan akan tantangan besar yang segera dihadapi. Ia mengatakan demi menumpas ISIS, dibutuhkan lebih banyak lagi bantuan luar. “Kami tidak bicara soal intervensi internasional, tetapi tentang asistensi internasional dalam pelatihan, melengkapi tentara kami, serta melatih anak muda kami” ujarnya.

Negara barat pun berharap agar pemerintah persatuan ini dapat mengusir ISIS yang bermarkas di Sirte, kampung halaman tokoh diktator Libya, Moammar Gaddafi. Di bulan lalu, pemerintah Libya sempat memperingatkan ISIS dapat merebut negara itu apabila tak segera dihentikan. Jumlah ISIS di wilayah Libya diduga meningkat hingga 2 kali lipat daripada jumlah tahun lalu. Parahnya lagi, negara ini juga telah menjadi berubah surga militan lantaran kekacauan politik terjadi.

Semenjak pemerintahan Moammad Gaddafi digulingkan pada tahun 2011 silam, Libya memang dilanda kekacauan politik serta membuat negara tersebut menjadi markas banyak militan. Pada tahun 2014, Libya bahkan terbagi 2 otoritas, di Tripoli sementara satunya lagi di timur negara tersebut. Pada Desember yang lalu, pemerintahan nasional pun terbentuk dan diharapkan sanggup menyatukan negara tersebut demi mengusir ISIS sekaligus menciptakan kestabilan di negara Libya.