Berita Internasional – Dijarah, PBB Amankan Bangkai Kapal PD I

Pada masanya, puluhan ribu anggota pelaut serta personil AL gugur saat terjadi Perang Dunia I. namun kini ada cukup banyak bangkai dari kapal yang telah tenggelam dalam perang tersebut akan mempeeroleh perlindungan PBB. Mayoritas dari bangkai kapal tersebut terancam menjadi sasaran aksi pengumpulan besi bekas, perusakan serta penjarahan, seperti yang dilaporkan oleh Matt McGrath, wartawan BBC.

Akan tetapi, pakar yang datana dari 36 negara dan berkumpul di Belgia saat ini mendengarkan seperti apa Konvensi dari Unesco terhadap Perlindungan terhadap Warisan Budaya Bawah Air tersebut akan meningkatkan perlindungannya. Dicetuskan pada tahun 2001 silam, konvensi tersebut hanya berlaku bagi kapal yang tenggelam sedikitnya pada 100 tahun lalu. Dengan adanya peringatan Perang Dunia I yang jatuh tak lama lagi, diketahui pula bahwa perlindungan tersebut akan diperluas hingga ribuan lokasi bangkai kapal.

“Ini menjadikan perbedaan legalitas yang sungguh luar biasa,” terang pejabat dari Unesco, Ulrike Guerin pada BBC News. “Hal ini mencegah aksi perampasan yang terjadi dengan skala yang sangat besar, sekaligus mencegah eksploitasi komersial dan pengumpulan besi bekas serta juga akan ada aturan terkait dampak insidentil tentang masalah kapal pukat yang termasuk dalam situs Perang Dunia I.” Kehilangan banyak personil AL selama masa perang tersebut tak senilai dengan kerusakan yang ada di parit-parit di bawah laut.

Mengenang sejarah, ada cukup banyak peristiwa besar semacam Pertempuran Jutlandand yang ada di kawasan Gallipoli. Sebuah lokasi dari kumpulan besar bangkai kapal dijumpai dan sangat populer di kalangan para penyelam sekaligus pada kalangan para pengusaha besi bekas. Isu tentang pengambilan besi bekas pada kapal ini menjadi sebuah masalah besar, apalagi lantaran harga besi yang kian meningkat beberapa tahun terakhir ini.

Tahun 2011 sejumlah kapal Belanda membongkar 3 bangkai kapal milik Inggris yang karam pada pada tahun 1914. Yakni HMS Hogue, HMS Aboukir dan HMS Cressy yang karam dan membawa serta 1.500 awaknya. Bangkai dari ketiga kapal tersebut lalu dihancurkan kemudian ambil tembaga juga perunggunya. Pihak Belanda sendiri dilaporkan akan menandatangani konvensi dan ikut membantu mencegah tindakan serupa terulang di masa depan.