Berita Hiburan – Petualangan Si Unyil Segera Kembali Berbentuk Animasi
2 min read
Terbaru, serial anak Si Unyil dikabarkan segera lahir kembali. Serial anak-anak yang dulu berjaya pada era 1980’an ini segera diproduksi ulang dalam wujud animasi. Serial yang diberi judul Petualangan Si Unyil ini diproduksi kembali oleh Perum Produksi Film Negara (PFN), PT Telkom Tbk bersama Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (Ainaki).
Menurut rencana, serial Petualangan Si Unyil ini segera tayang perdana di TV maupun jaringan TV kabel di Agustus 2016. “Launching bulan Agustus, rencana opening sekaligus menyambut 17 Agustus,” sebut Dirut PFN, Shelvy Arifin dalam acara kerjasama peluncuran produksi animasi ‘Petualangan Si Unyil’ bersama PFN dengan Telkom dari Kementerian BUMN, Jakarta, hari Rabu (17/2/2016) lalu.
Untuk tahap pertamanya, serial Si Unyil dijadwalkan tayang 13 episode. Di 1 episode ada 2 cerita yang berbeda berdurasi total selama 22 menit untuk tiap episode. Target penonton dari film ini adalah kalangan anak usia 3-6 tahun sekaligus ibu dari anak yang sempat menikmati tayangan Si Unyil di masanya. “Untuk 1 episode akan berdurasi 22 menit. Pada 1 episode nanti ada 2 cerita beda berdurasi 11 menit untuk tiap cerita,” lanjutnya.
Dari lokasi yang sama, sutradara Si Unyil, Chandra Endroputro mengatakan bahwa pihaknya mengajak para animator terbaik Indonesia bekerjasama demi melahirkan kembali tokoh yang ada dalam serial Si Unyil ini. Tim pun harus merubah sekuel boneka ke dalam cerita berbentuk animasi yang lebih menarik serta berkesan bagi anak-anak Indonesia. Tentunya, hal ini bukan menjadi perkara yang mudah. “Ini berat bagi saya, merubah desain karakter Si Unyil yang dari boneka menjadi karakter animasi kekinian. Ini menjadi tantangan tim,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Ekonomi Kreatif, Ricky Josep Pesik menerangka bahwa program Si Unyil versi baru ini bisa jadi loncatan industri kreatif Indonesia. “Saat kita mendengar rencana PFN yang akan menghidupkan kembali film Si Unyil yang pada di masanya menjadi produk champion. Kini, kita pun perlu produk champion Indonesia. Dan Badan Ekonomi Kreatif pun perlu mendorong,”katanya.
