Berita Ekonomi Dunia – Amerika Serikat Umumkan Penundaan Pembayaran Hutang

Amerika Serikat yang semula tunggu oleh banyak negara tentang kewajiban mereka membayar hutang terhadap beberapa bandan moneter dunia dan negara – negara berkembang. Akhirnya pemerintah Barrack Obama sepakat untuk penundaan pembayaran hutang Amerika Serikat sebab sudah jatuh tempo sepekan lalu. Dari hasil tersebut Barrack Obama umumkan rapat terakhir dengan anggota senat dan kongres Gedung Putih jika Amerika Serikat akan perpanjang masa pembayaran hutang dengan naikkan suku bunga.

Hasil ini merupakan kesepakatan terbaik untuk selamatkan perekonomian Amerika Serikat serta memberikan keterangan resmi untuk negara – negara yang tengah menunggu pembayaran hutang serta badan moneter dunia seperti Unicef dan IMF. Selain itu Gedung Putih juga sepakat untuk kembali kucurkan dana untuk beberapa fasilitas publik dalam beberapa departemen yang berhenti bekerja lebih dari 15 hari tidak beroperasi. Presiden Barrack Obama optimis dalam jangka waktu tentukan Amerika Serikat akan mampu setidaknya membayar 80 persen hutang mereka untuk semua negara dan badan moneter dunia.

Jika terus tidak mampu membayar hutang negara maka Amerika Serikat akan terancam beberapa perusahaan negara yang akan menjadi akuisisi sebagai proses gagal pembayaran hutang. Sudah ada banyak perusahaan milik Amerika Serikat sudah masuk dalam jaminan tukar guling jika memang dalam waktu tentukan Amerika Serikat gagal lagi membayar hutang negara yang mencapai miliaran dollar.

CEO dari PT Bank Mandiri yakni Ibu Destri Damayanti mengatakan jika langkah ini akan memberikan dampak bagus tentang status ekonomi dunia. Hasil lainnya dampak kebijakan Barrack Obama membuat nilai tukar rupiah kembali menguat dengan dollar. Dalam sepekan terakhir rupiah sudah turun dalam angka kurang dari 10.300 rupiah untuk 1 dollar.

Mengepel lantai merupakan kegiatan rutin yang anda lakukan untuk menjaga rumah anda atau tempat pribadi anda menjadi bersih dan sedap pandang oleh mata. Keterangan pemerintah Amerika Serikat ini sesuai dengan prediksi dari pakar ekonom dunia yang sebelumnya turut hadir memberikan saran kepada pemerintahan Barrack Obama.

Destry Damayanti optimis rupiah dalam sebulan kedepan akan mampu turun bawah 10.000 rupiah dengan menguatnya pasar saham di Indonesia. Harapan besar juga tertanam dalam penjualan saham PT Bank Mandiri tbk.