Berita Dunia Terbaru – Belulang di Pohon Diduga Berkaitan Temuan Kuburan Massal Thailand

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebuah kuburan massal ditemukan di Thailand. Makam itu diduga menjadi lokasi imigran gelap yang merupakan korban perdagangan manusia dikubur. Berdasar keterangan pemerintah lokal, kuburan massal tersebut ditemukan pada Distrik Sadao, di Provinsi Songkhla. Dari kuburan tersebut ada 26 jenazah. Penggalian kuburan dilakukan sebanyak 2 kali. Yang pertama di hari Jumat, 1 Mei 2015 kemudian sehari berselang. Pada penggalian yang pertama ditemukan 5 jenazah sementara di pencarian kedua ada 21 lainnya yang berhasil diketahui.

Saat ini, ada 2 belulang manusia ditemukan kembali. Penemuan tersebut kemungkinan masih terkait. “Kedua belulang manusia tersebut ada pada sebuah kamp telantar di Phang Nga,” kata Manit Rattanasenee selaku Gubernur Provinsi Phang Nga, seperti yang dikutip BBC, pada Rabu (6/5/2015). Salah satu kerangka tersebut diketemukan dalam kondisi terikat pada sebuah pohon. Tetapi penemuan tersebut diduga kuat merupakan korban yang berasal dari etnis Rohingya dan diselundupkan menuju Thailand.

Phang Nga sendiri berjarak beberapa ratus kilometer dari kamp sebelumnya pada Provinsi Songkhla. Provinsi tersebut ada di pantai serta diketahui menjadi sebagai satu dari jalan masuk yang dimanfaatkan guna menyelundupkan etnis Rohingya yang sedang mengungsi dari wilayah Myanmar lantaran ancaman keamanan. Pada bulan Juni di tahun yang lalu, Thailand dengan Malaysia sempat mengalami penurunan kasus perdagangan manusia. Thailand sendiri telah menetapkan langkah demi terbebas dari tindak perdagangan manusia. Namun temuan jasad tersebut membuktikan keterlibatan mereka mempekerjakan warga Myanmar, Kamboja serta Laos menjadi buruh ataupun budak.

“Kami masih akan terus berupaya mencari, sebab ini artinya kalangan penyelundup manusia tersebut masih berkeliaran seta melarikan korban yang diselundupkan tersebut bersama dengan mereka pula,” papar Mayor Jendral Amphon Buarubporn, Kepala Polisi Provinsi Songkhla yang turut serta pada pencarian tersebut menuju Gunung Khao Kaew. Walau mendapati adanya temuan kuburan, ada banyak pihak mengkritik bersedianya pejabat penting blusukan dan memanfaatkannya sebagai aksi ‘cari muka’ saja dan bukan upaya nyata pembasmian para penjahat.