Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Bisnis Ekonomi – Harga Pangan Turun, Kecuali Cabai

2 min read

Pemerintahan telah mengumumkan adanya potensi el nino atau gangguan cuaca secara ekstrem yang akan memimbulkan sebuah kemarau panjang di Indonesia mulai dari bulan Februari mendatang.

Berkaca dari laporan BMKG, potensi anomali cuaca tersebut diyakinan tidak akan mengganggu persediaan pangan nasional.

Perkiraan el nino ini berdasarkan dari pantauan cuaca pada negara – negara yang terletak di kawasan Asia Pasifik. Cuaca Jepang dari April hingga Juni kondisinya normal, Juli hingga September el nino lemah. Sementara Australia, April hingga Juli norma, baru pada Agustus hingga September akan terjadi el nino lemah.

“Indonesia April hingga Agustus cuaca normal, tetapi pada September 2014, el nino jika ada akan masuk dalam kategori lemah.”ujar Hatta Rajasa selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah rapat, Selasa 29 April 2014.

Berdasarkan hal itu, menghadapi kemarau, pemerintah memantapkan para tim koordinasi penyuluhan pada sektor pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan.

Akan dibuat satu kesekretariatan bersama dan akan dipimpin oleh salah satu eselon dari kementerian teknis dengan cara bergantian. Sebagai awalan, pada tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memimpin tim itu.

Hatta Rajasa mengatakan jika sejauh ini ketersediaan bahan makanan pokok nasional masih sangat memadai. Indikatornya adalah tidak adanya inflasi akibat pangan bergejolak atau volatile food selama masa Pemilu 9 April lalu.

Komoditas pangan utama terutama beras masih sangat mencukupi. Karena panen raya telah dilakukan sebelum memasuki musim kemarau. Pemerintah juga sudah mempersiapkan cadangan besar sekitar 2 juta ton, seandainya anomali el nino akan terjadi pada beberapa bulan kedepan.

“Produksi gabah kita perkirakan sebesar 73 jt ton. Sudah kami antisipasi jika el nino terjadi dan apa yang harus kami lakukan untuk tetap menjaga produksi beras tepat pada sasaran.”

Dalam rapat koordinasi, Kemenko Perokonomian sekaligus juga mendapatkan info jika harga makanan pokok juga cenderung turun. Hal itu mengacu pada pantauan minggu ketiga dan juga keempat pada Bulan April.

Sebagai contoh, secara nasional harga beras telah turun sekitar 2,15%. Sementara gula turun 1,1%, demikain juga bawah merah yang turun menjadi 6,8%.

Kenaikan harga hanya akan terjadi di komoditas cabe rawit, bawang putih dan kedelai.”Kita dapat lihat hampir seluruhnya mengalami penurunan harga.”ujar Hatta Rajasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *