Berita Artis – Sidang Perdana, Pasal Perlindungan Anak Jerat Saipul Jamil

Agenda sidang perdana Saipul Jamil digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara hari ini. Sidang kali ini, Ipul didakwa dengan pasal perlindungan anak. “UU No 35 Tahun 2014 terkait perlindungan anak, pasal 82 dan Pasal 292 KUHP,” kata pengacaranya, Nazarudin Lubis, hari Kamis (21/4/2016). Pada sidang ini, hakim membacakan dakwaan untuk Ipul. Salah satu yang dibacakan hakim yaitu sejumlah bukti semisal celana dalam serta seprei.

Namun nyatanya dakwaan ini dianggap masih memerlukan eksepsi. Pihak pengacara akan mengajukan eksepsi bersama bukti lainnya. “Dalam dakwaan, dibilangnya tanggal 7 Februari, sementara faktanya adalah 18 Februari. Jadi ini patut untuk mengajukan eksepsi, membantah. Surat dakwaan pun juga harus jelas,” tuturnya. Sidang selanjutnya akan dilaksanakan minggu depan. Selain halnya eksepsi, pihaknya juga menyiapkan bukti lain. “Banyak bukti yang tak dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

Saipul Jamil datang di PN Jakut untuk melakoni sidah perdana kasus dugaan pencabulan. Saipul tiba mengenakan pakaian batik bercorak hitam-kuning dengan borgol pada pergelangan tanga. Dalam kawalan ketat para petugas, ia pun diserbu awak media yang sudah menunggunya sejak pagi. Ipul pun memberikan salam ketika disorot oleh awak media. Kiss bye serta senyum pun ia berikan pada awak media. “Assalamualaikum,” Ipul menyapa.

Selama masa persidangan, Saipul Jamil tinggal di Rutan Cipinang. Ia mengaku tidak merasa takut. “Tidak seperti yang saya kira sebelumnya. Lebih ceria aku, artinya ya begitulah. Aku juga masih kayak dulu, tetap bergaul. Baik semuanya di rutan,” katanya. Ipul mengaku bahwa, di rutan ada pula sejumlah orang yang mengidolakannya. Ipul mengayakan, mereka sering meminta dirinya menyanyi.

Ipul memang nampak lebih siap melakoni sidang kasus dugaan pencabulan kali ini. Dalam kesempatan ini, ia sempat meladeni wawancara bersama awak media. Di akhir wawancara yang singkat tersebut, Ipul juga masih memperlihatkan sikapnya yang tak pernah berubah, menyanyi. “Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, yang benar di penjara, yang salah pada ketawa. Dunia tak sempurna, oh begitulah dunia,” dinyanyikannya.