Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Bentrokan Antarsuku di NTT Tewaskan 6 Orang Dipicu Sengketa Pohon Kelapa

2 min read

Bentrokan Antarsuku di NTT Tewaskan 6 Orang Dipicu Sengketa Pohon Kelapa – Bentrokan antarsuku di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan 6 orang tewas. Hal itu dipicu pohon kelapa yang ditanam melebihi batas.

Kapolres Flores Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abraham pada Kamis (12/3/2020) mengatakan bentrokan itu bermula dari masalah tanah yaitu saat Suku Lama Tokan meminta kepada 5 orang Suku Kwaelaga untuk mencabut pohon kelapa yang ditanam melebihi batas. Lokasinya berjarak 10-15 km dari desa. Namun Suku Kwaelaga tidak mau mencabut.

Setelah itu, terjadi perdebatan antar kedua suku hingga bentrokan pun pecah. Bentrokan itu terjadi pada Kamis (5/3/2020) di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Mereka yang emosional langsung saling tombak dan saling parang.

Atas kejadian itu, polisi mengamankan delapan orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Kedelapan orang itu berasal dari suku Lama Tokan, kemudian kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi secara maraton.

Kedelapan orang itu diamankan polisi dengan cara persuasif. Polisi terlebih dulu berkomunikasi dengan tokoh-tokoh adat agar kedelapan nama tersebut diserahkan dan mereka persuasif menyerahkan. Kemudian kami membawa mereka untuk proses lanjut. Setelah dilakukan pendalaman, mereka memenuhi unsur melanggar pasal 340 dan 338.

Sementara untuk satu orang dari suku Kwaelaga, yang sempat melarikan diri juga sudah diamankan untuk diperiksa. Jika memenuhi unsur, maka akan ditetapkan sebagai tersangka.

Kini, situasi di lokasi sudah kembali kondusif. Polisi juga mengimbau kepada para tokoh adat dan masyarakat kedua suku tersebut untuk sepakat menjaga kondisi tetap kondusif.

Sebelumnya dikabarkan, akibat bentrokan itu, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, mengaku kalau jenazah belum bisa dievakuasi karena alasan keamanan dan juga karena lokasinya jauh dari pemukiman. Dia mengatakan sejumlah personel gabungan telah berada di lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun, Kamis (5/3/2020) mengatakan polisi kemudian menggandeng dua tokoh suku untuk meredakan bentrokan itu. Ketegangan akhirnya mereda dan jenazah dapat dievakuasi. Kami juga mengajak pemerintah daerah dan tokoh adat untuk mencari solusi terbaik. Namun untuk para pelaku tindak pidana tetap kami proses hukum karena menyebabkan korban jiwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *