Angel Di Maria Sering Lampiaskan Kekesalannya Atas Pengalaman Buruknya Saat di MU

Angel Di Maria Sering Lampiaskan Kekesalannya Atas Pengalaman Buruknya Saat di MU – Angel Di Maria disebut sangat kesal dengan pengalaman buruknya selama bermain bersama Manchester United. Dia diketahui sering kali melampiskan unek-unek yang ada dalam hatinya kepada rekan-rekannya.

Angel Di Maria didatangkan Man United dari Real Madrid pada Agustus 2014 dengan nilai transfer 60 juta paun dengan masa kontrak kerja sama selama lima tahun. Akan tetapi, ia hanya bisa bertahan selama satu musim saja di Old Trafford dan memutuskan untuk hengkang ke Paris Saint-Germain pada tahun 2015, yang merupakan klub saat ini yang masih dibelanya.

Selama berkostum Setan Merah, penampilan yang ditunjukkan oleh Angel Di Maria ternyata jauh dari harapan. Selama satu musim, dia hanya bisa menciptakan 4 gol dan 12 assist dalam 32 penampilannya di seluruh kompetisi.

Dalam laporan yang terbaru dikabarkan bahwa Angel Di Maria merasa tidak puas dengan kehidupannya ketika bersama Man United. Mantan pemain Benfica tersebut juga mengaku tidak senang atas keputusan manajer Man United, Louis Van Gaal yang tidak memainkan dirinya di posisi favoritnya.

Salah seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku kalau Angel Di Maria tidak betah selama berada di Old Trafford. Bahkan gelandang sayap tersebut sering kali melampiskan kekesalannya itu kepada rekan-rekannya.

Salah satu sumber itu juga mengatakan bahwa Angel Di Maria merasa sangat kesal kepada Man United karena posisinya bermain tidak sesuai dengan dirinya dan adanya pembatasan aturan yang diterapkankepada para permainannya. Di Maria suka mengatakan kepada rekan-rekannya, bahwa dirinya tidak mau lagi berada di Man United.

Pengakuan terkait Angel Di Maria yang tidak betah di Man United ternyata bukan pertama kalinya mencuat di publik. Sebelumnya diketahui, pemain asal Argentina itu juga sempat mengungkapkan rasa ketidak bahagiaan dirinya selama berada di Man United.

Di Maria mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak akrab dengan sang pelatih, jadi dia berpikir kalau keputusannya untuk bergabung dengan PSG adalah solusi yang terbaik. Jujur dikatakan bahwa dia merasa tidak bahagia di sana, kehidupan di Inggris agak sulit bagi dirinya.