Berita Bola – Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti mengatakan jika tim asuhannya tak akan bermain di Piala Dunia Antarklub musim depan atau pada tahun 2025.
Madrid berhak mengikuti kompetisi Piala Dunia Antarklub. Pasalnya mereka berhasil menjadi juara Liga Champions 2023/2024 kemarin.
Di final, Madrid mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-0. El Real Sendiri sebelumnya sudah sering berpartisipasi di turnamen tersebut.
Madrid bahkan jadi kolektor gelar juara terbanyak turnamen tersebut. Sejauh ini mereka sudah berhasil menang sebanyak lima kali.
Biasanya ada tujuh tim yang berpartisipasi di ajang ini. Mereka semua berasal dari enam konfederasi berbeda.
Akan tetapi mulai 2025, format kompetisi ini akan berubah. FIFA mengizinkan adanya 32 tim sekaligus yang bakal berpartisipasi di Amerika Serikat nanti.
Perubahan format ini kemudian menimbulkan kontroversi. Banyak pihak yang protes pada FIFA karena membuat jadwal pemain makin padat.
Perubahan format ini rupanya juga ditentang oleh seorang Carlo Ancelotti. Pelatih Real Madrid itu mengatakan bahwa Madrid tak akan bermain di Piala Dunia Antarklub 2025 mendatang.
Ancelotti juga mengisyaratkan Madrid bukan satu-satunya tim yang menolak bermain di Amerika Serikat. Ia menyebut tim-tim lain juga akan menolak bermain di turnamen tersebut.
“FIFA lupa bahwa pemain dan tim tidak akan berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub yang baru. Satu pertandingan Real Madrid bernilai €20 juta dan FIFA ingin memberi kami jumlah tersebut untuk keseluruhan turnamen,” ujarnya pada Il Giornale, via Goal.
“Negatif. Seperti kami, klub lain akan menolak undangan itu,” tegas Ancelotti.
Bos Professional Footballers’ Association (PFA), Maheta Molango, sebelumnya juga sudah menyuarakan penolakan format baru Piala Dunia Antarklub itu. Ia mengatakan penambahan jumlah peserta itu akan berimbas negatif.
Tak cuma bagi klub tapi juga bagi pemain. Jadwal mereka bakal makin padat.
“Sepak bola membunuh produknya sendiri. Mereka yang menjalankan kebijakan ini perlu mendengarkan. Jika tidak, maka sebagai serikat pekerja kita mempunyai tanggung jawab kepada para pemain untuk mengambil tindakan – dan jalur hukum adalah langkah selanjutnya,” kata Molango kepada SunSport.
“Organisasi yang mengatur ini memiliki kesempatan untuk berhubungan dengan kami terkait hal ini, namun mereka gagal melakukannya. Beban kerja pemain saat ini tidak dapat dipertahankan. Orang-orang menyadari jumlah pertandingan yang dimasukkan ke dalam kalender pertandingan tidak sesuai.”