Nasional – Salah seorang pelaku tawuran yang menewaskan satu orang di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2024) malam, rupanya anak dari pejabat RW.
“Orangtuanya sebenarnya adalah juga pejabat atau pengurus RW di sana,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes (Pol) Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (22/11/2024).
Nicolas enggan menyebutkan secara lebih terperinci perihal anak Pak RW itu. Sebab, kepolisian masih mengejar yang bersangkutan.
Pelaku itu disebut melarikan diri dan bersembunyi saat mengetahui tengah dicari aparat.
Anak Pak RW itu, lanjut Nicolas, berperan penting dalam tawuran yang terjadi berulang kali di Jalan I Gusti Ngurah Rai. Ia disebut menjadi admin akun media sosial yang menjadi sumber pemicu tawuran.
“Sementara ini masih kami kejar. Dia masih bersembunyi ini (perannya) sebagai admin,” ujar Nicolas.
Sejauh ini, polisi sudah menangkap 18 orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran itu.
Penangkapan dilakukan saat polisi melakukan sweeping di beberapa kampung, yakni Klender (Duren Sawit), Cipinang Jagal dan Jatinegara Kaum (Pulogadung), serta Cipinang Muara (Jatinegara).
“Kami mendapatkan ada gerigi, gir motor, botol-botol kaca untuk bom molotov, sebanyak satu karung yang disiapkan untuk tawuran dan juga ada minuman keras,” kata Nicolas.
Sebelumya, aksi tawuran kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2024) malam. Tawuran itu melibatkan warga dari Cipinang Jagal dan Kebon Singkong.
“Satu orang meninggal dunia,” ujar Nicolas saat dikonfirmasi.
Korban tewas itu bernama Taufik Hidayat (52), warga Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Ia tewas karena terluka luka akibat lemparan batu.
Selain itu, aksi tawuran ini juga mengakibatkan tiga orang anak di bawah umur terluka, yakni HW (15), KZA (15), dan A (15).
“KZA terkena busur panah di leher dan saat ini dirawat di RS Persahabatan,” ujar Nicolas.
Tawuran antarpemuda dari kedua kampung itu diketahui sudah pecah berkali-kali. Tawuran disebut disebabkan oleh dendam lama.