Nasional – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami tujuh kali erupsi dalam waktu dua jam pada Minggu (9/2/2025) dini hari. Semburan kolom abu terpantau setinggi 500 meter sampai 700 meter dari puncak.
Dalam rekaman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo terpantau saat erupsi, Gunung Semeru melontarkan asap dan abu vulkanik tebal dari puncak kawah jonggring saloko.
Berdasarkan laporan Pos Pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi awal gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terjadi pada pukul 00.15 WIB. Kemudian letusan berturut-turut kembali terjadi pukul 00.24 WIB, 00.29 WIB, 00.33 WIB, 01.12 WIB, 01.52 WIB, dan 02.08 WIB.
Selama dua jam tersebut, erupsi Gunung Semeru melontarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom 500 meter sampai 700 meter.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke utara,” tulis petugas Pos Pantau PVMBG Liswanto dalam laporan tertulisnya.
Belum ada laporan dampak akibat aktivitas vulkanik tersebut dan hingga kini status Gunung Semeru masih berada pada level II atau waspada.
PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk waspada dan menjaga jarak dalam beraktivitas. Warga diminta untuk menjauhi radius 8 kilometer dari puncak Semeru mengingat potensi ancaman bahaya hujan abu mengarah ke permukiman.
“Selain itu, warga di sekitar lereng juga direkomendasikan tidak beraktivitas pada radius 500 meter dari tepi sungai aliran lahar terutama Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas,” tulisnya.
PVMBG juga mengimbau masyarakat sekitar lereng Gunung waspada akan potensi awan panas guguran (APG) dan banjir lahar hujan Gunung Semeru mengingat saat ini hujan sering kali terjadi kawasan puncak.
“Masyarakat agar tetap waspada potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai ataupun lembah yang berhulu ke puncak Gunung Semeru,” tulisnya.