Nasional – Warga Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Bondowoso, masih mengalami kesulitan air bersih setelah banjir bandang yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) petang. Hingga Kamis (6/2/2025) pagi, banyak warga terpaksa menggunakan air keruh untuk memasak dan mencuci karena sumur mereka tercemar lumpur.
Salah satu sumur warga menjadi satu-satunya sumber air, meskipun airnya tetap keruh. Sofiatun Hasanah, warga setempat, mengungkapkan sumur ini lebih baik dibanding yang lain karena hampir semua sumur di desa tertutup lumpur.
“Sumur ini mendingan dibanding yang lain. Yang lainnya semua berlumpur. Orang ke sini semua tadi untuk nanak nasi, buat mandi, dan cuci piring. Namun, kalau diminum, air ini tidak bisa,” ujar Sofiatun.
Banjir susulan yang lebih besar dari sebelumnya bahkan membuat rumah warga terendam lumpur, termasuk rumah Sofiatun. “Banjir yang pertama rumah saya tidak kemasukan, tetapi yang kedua ini lumpurnya sampai masuk ke dalam rumah,” tambahnya terkait banjir bandang di Bondowoso yang membuat warga kesulitan air bersih.
Saat ini, pemerintah setempat telah menyalurkan bantuan makanan siap saji bagi warga terdampak. Namun, bantuan air bersih belum bisa dikirimkan karena akses ke desa masih tertutup longsor sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Kepala Desa Wonoboyo Tubaini mengatakan, air bersih dan air minum menjadi kebutuhan mendesak bagi warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Selain itu, sembako juga diperlukan karena banyak bahan makanan warga yang tersapu banjir,” ungkapnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bondowoso, banjir bandang ini telah mempengaruhi 95 jiwa. Selain itu, 37 rumah mengalami kerusakan, dengan 17 di antaranya rusak berat.
Pemerintah dan BPBD terus berupaya membuka akses jalan agar bantuan lebih cepat tersalurkan. Warga berharap pasokan air bersih dan bantuan logistik segera datang untuk meringankan dampak banjir bandang di Bondowoso.