Nasional – Warga di beberapa desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tengah dihadapkan pada masalah kematian mendadak sapi-sapi ternak mereka. Hingga saat ini, sekitar 30 ekor sapi ditemukan mati secara misterius, menimbulkan kerugian signifikan bagi peternak setempat.
Kepala Desa Tambakprogaten, Kecamatan Klirong, Muslikhudin, mengatakan, yang terbaru, kematian sapi di desanya terjadi pada Jumat (31/1/2025). Hal ini membuat warga resah lantaran kerugian yang ditimbulkan mencapai belasan juta rupiah.
Adapun asus kematian sapi sudah terjadi sejak tahun 2024. “Kalau semuanya kemungkinan besar ada 30-an sapi dari awal kejadian,” kata Muslikhudin pada Minggu (2/2/2025).
Muslikhudin mengatakan, sapi-sapi yang mati mendadak tersebut dicurigai diracun. Di tempat makan sapi ditemukan jagung muda (putren) yang diduga telah dicampur dengan kapur atau bahan berbahaya lainnya.
Jagung muda tersebut telah dibawa ke dinas terkait untuk diuji lebih lanjut. “Kasusnya semua sama, pasti ada putren (jagung muda), sementara ini putren-putren ini dibawa ke dinas untuk dicek,” kata Muslikhudin.
“Sebelum di desa kami, kejadian serupa terjadi di Desa Pandanlor, Desa Tanggulangin, Jogosimo, terus Desa Tegalretno, dan yang terakhir di Desa Tambakprogaten,” kata Kades.
Mudakir (63), salah satu peternak sapi di Desa Tambakprogaten, Kecamatan Klirong, kaget setelah mengetahui sapi yang dia rawat sejak 4 tahun yang lalu mati mendadak.
“Ya saya pas ke kandang, tahu-tahu sapinya sudah mati,” kata Mudakir.
Mudakir menyebut, warga di desanya mencurigai kematian ternak tersebut akibat diracun oleh orang tak dikenal. Kondisi sapi miliknya sebelum kejadian ini dalam kondisi sehat. Sapinya juga tengah menyusui selama beberapa bulan.
“Kemarin Pak Joko, mantri hewan, juga melihat sendiri ada putren di situ. Kemungkinan diracun pakai putren itu,” ungkapnya.