Nasional – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Rabu (29/1/2025). Terpantau erupsi dengan lontaran abu vulkanik terjadi beberapa kali selama enam jam terakhir dengan kolom abu mencapai 1.000 meter.
Dalam rekaman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo erupsi terpantau kubah lava Gunung Semeru memuntahkan asap berupa abu vulkanik tebal dari puncak kawah jonggring saloko.
Berdasarkan laporan pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), teramati selama enam jam terakhir sejak pukul 00.00-06.00 WIB, erupsi terjadi sebanyak lima kali. Erupsi pertama terjadi pukul 00.43 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter, disusul letusan pada pukul 01.52 dan 02.41 WIB dengan tinggi kolom abu 1000 meter, pukul 04.48 WIB kolom abu 800 meter dan pukul 05.37 WIB letusan setinggi 700 meter.
Dari kelima letusan tersebut, abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara, timur hingga timur laut.
Sementara itu, hingga kini status Gunung Semeru masih berada pada level II (Waspada) dan belum ada laporan dampak akibat aktivitas vulkanik tersebut.
Dalam laporan tersebut, petugas PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk waspada dan menjaga jarak dalam beraktivitas. Warga juga diminta untuk menjaga jarak pada radius aman yakni 8 kilometer dari puncak Semeru mengingat potensi ancaman bahaya yang bisa terjadi kapan pun.
Di luar jarak tersebut, warga di sekitar lereng direkomendasikan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai aliran lahar terutama Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas.
“Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan,” kata Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulisnya.
Selain itu, pihak PVMBG meminta masyarakat waspada akan potensi awan panas guguran (APG) dan banjir lahar hujan Semeru mengingat saat ini hujan sering kali terjadi kawasan puncak.