Berita Internasional – Janji Raja Saudi Tumpas Teroris

Pada sebuah pesan Ramadan sempat dikethaui bahwa Raja Arab Saudi, Abdullah telah mengucap ikrar dalam menumpas para militan Islam yang tengah mengancam keberadaan dari kerajaan. Pihak kantor berita milik pemerintah lokal juga melaporkan bahwa negara yang menjadi eksportir minyak terbesar dunia ini tak akan akan mentolerir adanya “sekelompok teroris”.

Pernyataan tersebut hanyalah  berselang selama dua hari saja usai raja memerintahkan agar setiap langkah yang memang diperlukan demi melindungi negara dari potensi adanya “ancaman teroris” yang muncul dari kekacauan pada wilayah Irak akan ditempuh. Pada kekacauan itu, pihak militan Islam Sunni sudah berhasil mengambil alih sejumlah kota pada pemerintahan sang Perdana Menteri Syiah, yaitu Nouri al-Maliki.

“Kami tak akan membiarkan saja adanya sekelompok teroris yang sudah memakai nama agama menjadi kedok di balik adanya kepentingan pribadi guna meneror umat Islam yang dalam perlindungan, juga menyentuh tanah air kita dan salah satu dari anak-anak maupun penduduk yang kita lindungi,” tegas Raja Abdullah pada pesan dalam hari pertama Ramadan sesuai yang dilansir oleh Reuters, hari Minggu (29/6/2014).

Kerajaan Arab Saudi sendiri telah menumpas kelompok teroris Al-Qaeda usai kelompok militan Islam tersebut melancarkan aksi pemboman serta serangan pada instalasi vital serta pemukiman dari warga asing pada kerajaan tersebut. Pihak kerajaan Arab Saudi juga sempat dibuat khawatir dari kemajuan pesat yang terjadi pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kerajaan Arab Saudi diketahui berjarak 800 km dari garis perbatasan bersama dengan Irak. Negara yng menjadi tempat kelahiran agama Islam tersebut melihat pihaknya sebagai pemegang nilai-nilai Islam Sunni murni serta menganggap bahwa Syiah Iran tersebut menjadi musuh utamanya pada kawasan tersebut.

Sementara itu, pihak pemerintah Irak menyatakan bahwa pasukannya sudah merebut lagi kota Tikrit yang dikuasai pemberontak Sunni hingga dua pekan lebih. Pihak media pemerintah juga mengatakan bahwa tentara menggunakan tank serta helikopter mengalahkan militan ISIS serta menewaskan hingga lebih dari 60 anggota pemberontak. Sedangkan sisanya berhasil melarikan diri. Di sisi lain, keompok pemberontak menyatakan bahwa pertempuran sengit untuk memperebutkan Tikrit memang terjadi, tetapi mereka menyiratkan bahwa serangan tersebut tak berhasil.