Berita Bola – Sergio Conceicao mengakui bahwa dirinya “marah” kepada para pemain AC Milan saat jeda babak pertama sebelum mereka melakukan comeback dramatis melawan Juventus di semifinal Supercoppa Italiana, Selasa dini hari WIB (4-1-2025).
“Saya bukan di sini untuk berteman, saya di sini untuk menang,” tegasnya.
Laga ini menjadi debut sempurna bagi Sergio Conceicao, yang baru ditunjuk pada Senin lalu setelah pemecatan mengejutkan Paulo Fonseca. Meski sedang menderita flu dengan gejala demam tinggi, ia berhasil memimpin timnya meraih kemenangan.
Juventus sempat unggul lebih dulu melalui gol Kenan Yildiz di Riyadh. Milan terlihat kesulitan menciptakan peluang hingga akhirnya Christian Pulisic dijatuhkan oleh Manuel Locatelli di kotak penalti dan berhasil mengeksekusipenalti tersebut.
Empat menit kemudian, umpan silang Yunus Musah membentur Federico Gatti dan menghasilkan gol bunuh diri yang memastikan kemenangan 2-1 untuk Rossoneri.
Setelah peluit akhir berbunyi, para pemain Milan berkumpul dalam lingkaran untuk merayakan kemenangan.
“Sepak bola adalah tentang hasrat dan kegembiraan, ini adalah momen yang luar biasa,” ujar Sergio Conceicao kepada Sport Mediaset.
Conceicao mengkritik penampilan Milan di babak pertama, yang menurutnya terlalu ragu-ragu dalam bertahan dan lamban dalam menggerakkan bola.
“Di babak pertama, saya melihat Milan yang sama seperti beberapa pekan lalu. Pemain terlihat ragu di pertahanan, terlalu lelah saat menguasai bola, dan salah waktu dalam pressing,” jelasnya.
Namun, segalanya berubah setelah istirahat.
“Di ruang ganti, kami mengubah beberapa hal, saling menatap, dan pemain harus menyadari apa yang perlu dilakukan untuk memenangkan pertandingan. Tanggung jawab ada pada saya jika kami kalah 0-2 atau 0-3, jadi mereka benar-benar menunjukkan keberanian di babak kedua,” tambah Conceicao.
Kendati puas dengan kemenangan ini, Conceicao mengingatkan bahwa perjalanan mereka belum selesai.
“Saya senang, tetapi kami belum mencapai apa pun. Kami berada di final dan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi Inter,” katanya.
Conceicao mengomentari kondisi Rafael Leao, yang absen di semifinal dan digantikan oleh Alex Jimenez.
“Kita lihat nanti. Saya rasa dia belum bisa berlatih penuh besok, tetapi mungkin lusa,” ungkapnya.
Ada momen emosional setelah pertandingan, ketika Conceicao bertemu dengan anaknya, Francisco, yang awalnya dijadwalkan menjadi starter untuk Juventus, tetapi harus mundur karena cedera otot saat pemanasan.
“Saya lebih bahagia karena kami menang, sementara dia sedih karena mereka kalah. Tetapi, itulah kehidupan dalam sepak bola!” katanya dengan senyuman.