Nasional – Gunung Semeru kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu 800 meter, Jumat (27/12/2024) pagi. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami 53 gempa letusan dalam 12 jam terakhir.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) erupsi Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 135 detik.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Menurut laporan periodik selama 12 jam terakhir, Gunung Semeru telah mengalami 53 kali gempa letusan dengan amplitudo 12-23 milimeter, dan lama gempa 58-168 detik.
Kemudian, tercatat juga terjadi 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-4 milimeter dengna durasi gempa 45-56 detik serta tercatat telah terjadi 6 kali gempa embusan dengan amplitudo 4-7 milimeter dengan lama gempa 40-50 detik.
Sementara itu, belum ada laporan dampak akibat aktivitas vulkanik tersebut. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada level II atau waspada.
Dalam laporan tersebut, petugas PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk waspada dan menjaga jarak dalam beraktivitas. Warga juga diminta untuk menjaga jarak pada radius aman yakni 8 kilometer dari puncak Semeru mengingat potensi ancaman bahaya yang bisa terjadi kapan saja.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” tulis petugas PVMBG pos pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam laporan tertulisnya.
Selain itu, PVMBG meminta masyarakat waspada akan potensi awan panas guguran dan banjir lahar hujan Semeru mengingat saat ini memasuki masa transisi pergantian cuaca.
“Masyarakat diimbau waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” jelasnya.