Berita Bola – Lisandro Martinez mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kelemahan utama MU dalam mencetak gol dan bertahan dari situasi bola mati, setelah kekalahan memalukan 0-3 dari Bournemouth di Old Trafford, Minggu malam WIB (22-12-2024).
Bournemouth mengulangi kemenangan impresif mereka di stadion yang sama musim lalu melalui tiga gol: sundulan dari Dean Huijsen, penalti Justin Kluivert, dan finishing ‘rendah’ dari Antoine Semenyo.
Kekalahan ini menempatkan MU di paruh bawah klasemen Liga Inggris saat Natal untuk pertama kalinya dalam era Premier League.
Di bawah pelatih baru, Ruben Amorim, MU kini mengalami empat kekalahan dari enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Secara statistik, MU sebetulnya mendominasi pertandingan. Tuan rumah mencatatkan 23 tembakan berbanding 10 milik Bournemouth, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran.
Data dari Fotmob menunjukkan MU memiliki 2,26 expected goals (xG) dibandingkan 1,24 xG milik Bournemouth.
MU juga menguasai 60 persen penguasaan bola dan menciptakan empat peluang besar, tetapi gagal memanfaatkan semuanya.
Namun, kelemahan MU dalam bertahan dari situasi bola mati menjadi perhatian utama. Setan Merah kebobolan gol pertama ketika Huijsen menyambut umpan sederhana dari tendangan bebas.
Masalah ini serupa dengan gol yang mereka terima melawan Arsenal dan Nottingham Forest sebelumnya, serta gol dari sepak pojok yang dicetak langsung oleh Son Heung-min dalam kekalahan Carabao Cup dari Tottenham.
Setelah pertandingan, Lisandro Martinez berbicara kepada BBC Sport, menegaskan bahwa ia muak dengan kesalahan tim dalam bertahan dan ketidakmampuan mereka menyelesaikan peluang.
“Saya selalu mengatakan bahwa dalam situasi seperti ini, kami harus menunjukkan kepribadian dan karakter. Kami bermain sangat baik, tetapi sayangnya, kami tidak bisa mencetak gol hari ini. Kami harus percaya. Di klub ini, kami harus menang di setiap pertandingan, dan kami tahu itu,” ujarnya.
“Kami sangat marah dengan situasi seperti ini. Kami harus bekerja lebih keras pada situasi bola mati, terutama. Saya percaya banyak pada tim dan staf ini. Jika mereka tidak mencetak gol pertama dari situasi bola mati, maka pertandingan akan sangat berbeda.”
‘Kami melewatkan banyak peluang hari ini. Kami harus mencetak gol. Kami tahu apa yang harus dilakukan, dan kami harus segera berubah. Kami tahu betapa besar harapan di klub ini. Ekspektasinya sangat tinggi. Ini adalah sebuah proses, dan Anda bisa melihat kami bermain sangat baik, tetapi kami juga kebobolan gol. Kami harus bekerja keras untuk itu,” tutur bek asal Argentina ini.