Nasional – Di tengah status Gunung Lewotobi Laki-laki Level IV (Awas), tampak sejumlah nelayan di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan aktivitas memancing di perairan laut.
“Ini hari pertama kami memancing setelah hampir dua minggu kami takut melaut,” kata seorang nelayan Desa Lewolaga Joni Bentu (51) ditemui usai memancing di perairan Flotim, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 16 November.
Ia menjelaskan selama ini para nelayan mancing berjumlah sekitar 37 orang merasa takut untuk melaut karena khawatir terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Walaupun masih khawatir untuk melaut karena area laut yang berdekatan dengan Gunung Lewotobi Laki-laki, Joni mengaku terpaksa memancing ikan demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Kalau tidak mancing setengah mati hidup,” ujarnya.
Ia menambahkan sebelum erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ikan hasil melaut biasanya dijual ke warga desa dan beberapa desa tetangga serta memenuhi konsumsi rumah tangga.
“Selama dua minggu terakhir ini kami kerja serabutan di ladang atau sawah yang dibayar per hari Rp50 ribu, semoga bencana alam ini segera berlalu,” katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan per enam jam oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki tinggi memiliki ketinggian 1.584 mdpl itu berada pada Status Level IV (Awas).
Dalam pengamatan pada Sabtu pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita, pengamatan visual menunjukkan gunung api tertutup kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.500-2.000 meter dari puncak.
Untuk pengamatan kegempaan terdapat satu satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 7.4 mm dan lama gempa 80 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 5.9-14.8 mm, dan lama gempa 32-98 detik, satu kali gempa low frequency dengan amplitudo 5.9 mm, dan lama gempa 33 detik serta satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 3.7-4.4 mm, dominan 3.7 mm.
Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian di daerah itu.
Hingga Jumat (15/11) pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.825 orang pengungsi di Poslap Konga, 764 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.669 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.046 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 690 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 394 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong.