Nasional – Kasus pembunuhan dialami Vina serta Eky di Cirebon pada 2016 silam masih menjadi misteri. Salah satu saksi kunci atas nama Liga Akbar, mengatakan jika dia mendapat tekanan dari penyidik ketika menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada 2016. Waktu itu, penyidik cuma melakukan satu kali pemeriksaan pada Liga Akbar. Dia dipaksa buat memberikan keterangan palsu dalam kasus tersebut.
“Di BAP (berita acara pemeriksaan) itu saya banyak tidak tahu, karena tidak bareng sama almarhum juga, pemeriksaan ke saya cuma satu kali saja, tidak ada pemeriksaan lagi,” ungkapnya saat ditemui di kantor salah satu kuasa hukum Pegi, Minggu (16/6/2024).
Liga Akbar mengatakan, dalam BAP tersebut terdapat banyak kejanggalan, pasalnya keterangan yang tertuang dalam BAP itu seolah dari keterangan Liga Akbar.
“BAP itu saya sempat baca, seperti itulah, dikatakan ada pelemparan batu, pengejaran, terus siapa yang dilihat, saya bilang tidak tahu pak, tetap saya ngotot tidak tahu dan menolak,” katanya.
Setelah mendapat tekanan, Liga Akbar menjelaskan, ia terpaksa harus menandatangani surat BAP tersebut. “Cuma saya bingung, akhirnya dengan terpaksa saya tanda tangan BAP itu, padahal sudah menolak berulang kali. Penyidik malah bilang, ’emang tidak kasihan sama almarhum Eky dan Vina?”. Saya jawab, ’emang saya tidak di situ pak’,” jelasnya.
Setelah kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eky kembali viral, Liga Akbar akan mencabut BAP tersebut, karena isi dari BAP itu tidak sesuai dengan keterangan yang dikeluarkan oleh Liga Akbar.
“Awalnya saya tidak mengerti kalau BAP itu bisa dicabut, kalau saya tahu dari dahulu bisa dicabut dan ada pendampingan kuasa hukum, sebenarnya saya ingin cabut dari dahulu. Setelah kasus ini ramai, saya mau cabut BAP itu, karena saya ingin membuka yang sebenarnya, karena saya tidak ada di situ awal kejadiannya,” ujarnya.
Liga Akbar memaparkan, pencabutan BAP tersebut merupakan inisiatif darinya, karena ia merasa bersalah telah menyetujui BAP itu.
“Pencabutan BAP ini inisiatif sendiri, tidak ada tekanan dari siapa pun, tidak ada teror juga, hanya ingin mengungkapkan kebenaran saja. Saya merasa bersalah menandatangani BAP itu,” paparnya.
Selain itu, Liga Akbar pun meminta kepada Rudiana, ayah kandung Eky, untuk terbuka dalam penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky itu.
“Kalau ada Pak Rudiana di sini, ingin keterbukaannya saja, kejujurannya (dari dia) kasihan sama almarhum Eky dan Vina, kasihan ke keluarganya, dan kasihan juga ke para terpidana,” ucapnya.