Berita Bola – Saat masih jadi pemain, Gennaro Gattuso dikenal karena kesetiaannya memperkuat AC Milan dengan waktu yang cukup lama. Tapi, sesudah pensiun dan jadi pelatih, Gennaro Gattuso disebut ‘kutu loncat’ sesudah resmi gabung Hajduk Split.
Ya, sebagai pemain, karier Gattuso identik dengan AC Milan. Walau bukan satu-satunya klub yang dibela, Gattuso meraih kejayaan bersama Milan. Termasuk ketika juara Liga Champions.
Gattuso mengakhiri karier sebagai pemain pada 2013. Dua tahun sebelumnya, Gattuso sudah mengantongi lisensi kepelatihan UEFA A. Sion jadi klub pertama yang dilatih Gattuso.
Gattuso melatih klub asal Swiss itu selama satu bulan. Setelah itu, dia balik ke Italia dan menerima pinangan Palermo yang ketika itu bermain di Serie B. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Pada Mei 2017, Gattuso ‘pulang’ ke AC Milan. Dia dipercaya untuk jadi pelatih tim Primavera (U-19). Tak lama bekerja untuk tim muda, Gattuso promosi ke tim senior.
Pada November 2017, Milan memecat Vincenzo Montella. Sebagai gantinya, Milan menunjuk Gattuso. Cukup lama melatih Rossoneri, Gattuso dan klub sepakat berpisah pada Mei 2018.
Setelah itu, Gattuso berpetualang lagi. Pada akhirnya, Gattuso ditunjuk jadi pelatih Marseille pada November 2023.
Seperti yang sudah-sudah, karier Gattuso di Marseille juga tidak panjang. Dia hanya bertahan selama lima bulan sebagai pelatih setelah dipecat pada Februari 204.
Pemain hebat bukan jaminan bakal jadi pelatih hebat. Tidak semua eks pemain bisa sesukses Pep Guardiola atau Carlo Ancelotti saat jadi pelatih. Gattuso jadi salah satu buktinya.
Setelah dipecat Marseille, Gattuso dapat pekerjaan baru. Namun, dia terlempar dari persaingan klub elit Eropa. Dia kini ditunjuk sebagai pelatih klub Kroasia yakni Hajduk Split.
Hajduk Split jadi klub 10 yang dilatih Gattusso dalam 11 tahun kariernya sebagai pelatih. Sebelumnya, Gattusso jadi pelatih untuk FC Sion, Palermo, OFI, Pisa, AC Milan, Napoli, Fiorentina, Valencia, dan Marseille.